Header Ads

Friday, November 5, 2021

ADA BUKU DI DIRIMU

 Menulis buku? Terbayangkan lembaran-lembaran halaman penuh dengan kata-kata yang tersusun yang harus dicerna oleh pembacanya. Bagi banyak orang menulis buku menjadi suatu yang mustahil. Membayangkan menulis saja sudah kenyang rasanya. Apalagi menulis sungguhan. Pekerjaan menulis memang menjadi sebuah profesi yang disebut penulis. Penulis adalah pelaku kreatif yang menciptakan suatu karya dalam bentuk tulisan baik berupa karya fiksi seperti novel, cerpen, puisi, maupun tulisan nonfiksi yang berupa karya ilmiah, makalah, jurnal, artikel. Karya-karya yang diciptakan oleh penulis biasanya mewakili ide, pikiran, dan perasaannya.

Dalam hal menulis buku, ada beberapa teknik dan cara utuk dapat menyelesaikan hingga dapat diterbitkan dan dibaca oleh khalayak. Seorang guru bahasa Inggris membagi pengalaman dalam menyelesaikan dan menerbitkan buku.

Dalam penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1.       Pola Hierarkis

Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit, contoh Buku Pelajaran.

2.       Pola Prosedural

Buku disusun berdasarkan urutan proses contoh Buku Panduan.

3.       Pola Klaster

Buku disusun dengan butir per butir. Pola ini diterapkan  pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara.

Sebuah buku yang telah dapat dinikmati oleh pembaca melalui beberapa proses. Proses penulisan buku terdiri dari 5  langkah, yakni

1.       Pratulis

a.       Menentukan tema

Tema adalah pokok pembicaraan. Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi misalnya parenting, pendidikan, motivasi dll. Tema yang dipilih untuk ditulis sebagai tema buku adalah tema yang disukai dan dikuasai yang aka menjad passion.

b.       Menemukan ide

Ide atau gagasan sebagai kelanjutan dari tema bisa didapatkan melali berbagai cara. Penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya:

·         Pengalaman pribadi

·         Pengalaman orang lain

·         Berita di media massa

·         Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

·         Imajinasi

·         Mengamati lingkungan

·         Perenungan

·         Membaca buku

c.       Merencanakan jenis tulisan

Agar tulisan yang dihasilkan dapat berhasil sesuai yang diharapkan, maka tulisan harus sesaui dengan minatnya. Tulisan bisa berupa fiksi atau nonfiksi. Karya fiksi juga bermacam-macam demikian juga yang nonfiksi.

d.       Mengumpulkan bahan tulisan

Bahan tulisan dapat dicari dari berbagai sumber, media cetak ataupun elektronik, berkomunikasi dengan orang lain.

e.       Bertukar pikiran

Ini adalah satu sumber atau bahan yang dapat digunakan sebagai sarana menulis. Dalam sebuah masalah setiap individu memiliki cara pandang yang berbeda.

f.        Menyusun daftar

g.       Meriset

h.       Membuat Mind Mapping

i.         Menyusun kerangka

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, anotomi bukunya adalah :

·         Halaman Judul

·         Halaman Persembahan (OPSIONAL)

·         Halaman Daftar Isi

·         Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

·         Halaman Prakata

·         Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

·         Bagian /Bab

·         Halaman Lampiran (OPSIONAL)

·         Halaman Glosarium

·         Halaman Daftar Pustaka

·         Halaman Indeks

·         Halaman Tentang Penulis

2.       Menulis Draf

Draf adalah racangan atau konsep. Jadi menulis draf buku berarti merancang buku yang akan dihasilkan.

a.       Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas

b.       Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

3.       Merevisi Draf

Rancangan yang sudah jadi kemudian dibaca ulang unuk menyempurnakan konsep yang sudah dituangkan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang prinsip. Yang perlu direvii dalam tahap ini adalah:

a.       Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian

b.       Memeriksa gambaran besar dari naskah

4.       Menyunting Naskah

Naskah yang sudah direvisi drafnya akan melalui penyuntingan agar sesaui degan kaidah kebahasaan yang berlaku yaitu KBBI dan PUEBI, yang meliputi:

a.       Ejaan

b.       Tata bahasa

c.       Diksi

b.       Data dan fakta

c.       Legalitas dan norma

5.       Menerbitkan

Buku yang sudah siap untk dibaca oleh orang lain tinggal diserahkan kepada penerbit. Bisa memilih penerbit indie atau penerbit mayor yang keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.

Seperti dikatakan di awal, bahwa menulis merupakan keterampilan bahasa yang paling sulit. Sudah barang tentu memiliki faktor-faktor kesulitan yang berbeda pada setiap penulis. Namun secara umun dapat dikelompokkan menjadi :

1.       Hambatan kreativitas

Manusia dibekali dengan kecerdasan yang lebih tiggi dari makhuk lain. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Dengan daya pikir, seorang penulis dapat mengkomunikasikan segala yang ada dalam pikirannya dengan cara menuangkan dalam bentuk tulisan.

2.       Hambatan teknis

Berkembangnya mitos bahwa menulis memerlukan bakat bawaan dari sananya. Sehingga penulis itu sebuah takdir yang harus dijalani. Tidak semua orang bertakdir sebagai penulis sehigga pasrah. Padahal menuils adalah sebuah keterampilan, itu artinya memerlukan pengasahaan dan pembiasaan.

Banyak orang beralasan tidak cukup memiliki waktu untuk menulis buku. Dalam sehari setiap individu adalah sama yaitu 24 jam. Namun dalam waktu yang sama tersebut ternyata berbeda dalam mengorganisasikannya. Ada orang yang selalu sibuk, ada yang selalu santai, ada yang kadang sibuk kadang santai. Oleh karena itu, kegiatan menulis harus diberi waktu khusus atau memiliki jadwal seperti kegiatan yang lain yang terjadwal secara rutin.

Sebagian orang-orang yang terampil menulis tetapi tak menjadi penulis karena profesi penulis buku kurang menguntungkan disbanding dengan proyek lain.

3.       Hambatan tujuan

Menulis tidak hanya sekadar merangkai kata-kata. Penulis perlu paham tentang tujuan menulis sebelum akhirnya tercipta sebuah karya sastra yang indah. Selain itu, tulisan juga merupakan media komunikasi antara penulis dan pembacanya. Tentukan tujuan menulis misalnya untuk memberikan informasi, membujuk, mendidik, atau menghibur.

4.       Hambatan psikologis

Terlalu banyak pikiran akan menghambat dalam menulis. Misalnya terlalu banyak yang ada dalam pikiran sehingga prioritas yang yang haus ditulis tak terpecahkan sehingga tak jadi menulis. Cara paling gampang ialah dengan meneruskan konsep awal tulisan dengan mencatat ide baru pada kertas kerja baru.

Yang harus dilakukan agar semua hambatan dapat diatasi oleh calon  penulis adalah:

1.       Banyak membaca;

2.       Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber;

3.       Disiplin menulis setiap hari;

4.       Menyalurkan hobi lain untuk refresh.

Sumber:

https://campus.quipper.com/careers/penulis

https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g030/

https://www.kompasiana.com/adiansaputra/55176f128133119e689de1ff/membongkar-10-hambatan-menulis

https://penerbitdeepublish.com/menulis/

 

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH