Menulis buku? Terbayangkan lembaran-lembaran halaman penuh dengan kata-kata yang tersusun yang harus dicerna oleh pembacanya. Bagi banyak orang menulis buku menjadi suatu yang mustahil. Membayangkan menulis saja sudah kenyang rasanya. Apalagi menulis sungguhan. Pekerjaan menulis memang menjadi sebuah profesi yang disebut penulis. Penulis adalah pelaku kreatif yang menciptakan suatu karya dalam bentuk tulisan baik berupa karya fiksi seperti novel, cerpen, puisi, maupun tulisan nonfiksi yang berupa karya ilmiah, makalah, jurnal, artikel. Karya-karya yang diciptakan oleh penulis biasanya mewakili ide, pikiran, dan perasaannya.
Dalam hal menulis buku,
ada beberapa teknik dan cara utuk dapat menyelesaikan hingga dapat diterbitkan
dan dibaca oleh khalayak. Seorang guru bahasa Inggris membagi pengalaman dalam
menyelesaikan dan menerbitkan buku.
Dalam
penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:
1. Pola Hierarkis
Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit, contoh Buku Pelajaran.
2. Pola Prosedural
Buku disusun berdasarkan urutan proses contoh Buku Panduan.
3. Pola Klaster
Buku disusun dengan butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara.
Sebuah buku yang telah dapat dinikmati oleh
pembaca melalui beberapa proses. Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni
1.
Pratulis
a.
Menentukan tema
Tema
adalah pokok pembicaraan. Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku.
Tema dari buku nonfiksi misalnya parenting,
pendidikan, motivasi dll. Tema yang dipilih untuk ditulis sebagai tema buku
adalah tema yang disukai dan dikuasai yang aka menjad passion.
b.
Menemukan ide
Ide atau gagasan sebagai kelanjutan dari
tema bisa didapatkan melali berbagai cara. Penulis bisa mendapatkan dari
berbagai hal, contohnya:
·
Pengalaman pribadi
·
Pengalaman orang lain
·
Berita di media massa
·
Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
·
Imajinasi
·
Mengamati lingkungan
·
Perenungan
·
Membaca buku
c.
Merencanakan jenis tulisan
Agar tulisan yang dihasilkan dapat berhasil sesuai
yang diharapkan, maka tulisan harus sesaui dengan minatnya. Tulisan bisa berupa
fiksi atau nonfiksi. Karya fiksi juga bermacam-macam demikian juga yang
nonfiksi.
d.
Mengumpulkan bahan tulisan
Bahan tulisan dapat dicari dari berbagai sumber, media
cetak ataupun elektronik, berkomunikasi dengan orang lain.
e.
Bertukar pikiran
Ini adalah satu sumber atau bahan yang dapat digunakan
sebagai sarana menulis. Dalam sebuah masalah setiap individu memiliki cara
pandang yang berbeda.
f.
Menyusun daftar
g.
Meriset
h.
Membuat Mind
Mapping
i.
Menyusun kerangka
Dalam
menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, anotomi bukunya adalah :
·
Halaman Judul
·
Halaman Persembahan (OPSIONAL)
·
Halaman Daftar Isi
·
Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada
tokoh yang berpengaruh)
·
Halaman Prakata
·
Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
·
Bagian /Bab
·
Halaman Lampiran (OPSIONAL)
·
Halaman Glosarium
·
Halaman Daftar Pustaka
·
Halaman Indeks
·
Halaman Tentang Penulis
2.
Menulis Draf
Draf adalah racangan atau konsep. Jadi
menulis draf buku berarti merancang buku yang akan dihasilkan.
a.
Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan
prinsip bebas
b.
Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih
pada bagaimana ide dituliskan
3.
Merevisi Draf
Rancangan yang sudah jadi kemudian dibaca
ulang unuk menyempurnakan konsep yang sudah dituangkan agar terhindar dari
kesalahan-kesalahan yang prinsip. Yang perlu direvii dalam tahap ini adalah:
a.
Merevisi sistematika/struktur tulisan dan
penyajian
b.
Memeriksa gambaran besar dari naskah
4.
Menyunting Naskah
Naskah yang sudah direvisi drafnya akan
melalui penyuntingan agar sesaui degan kaidah kebahasaan yang berlaku yaitu KBBI
dan PUEBI, yang meliputi:
a.
Ejaan
b.
Tata bahasa
c.
Diksi
b.
Data dan fakta
c.
Legalitas dan norma
5. Menerbitkan
Buku yang sudah siap untk dibaca
oleh orang lain tinggal diserahkan kepada penerbit. Bisa memilih penerbit indie
atau penerbit mayor yang keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Seperti
dikatakan di awal, bahwa menulis merupakan keterampilan bahasa yang paling
sulit. Sudah barang tentu memiliki faktor-faktor kesulitan yang berbeda pada
setiap penulis. Namun secara umun dapat dikelompokkan menjadi :
1.
Hambatan kreativitas
Manusia dibekali dengan kecerdasan
yang lebih tiggi dari makhuk lain. Inilah yang membedakan manusia dengan
makhluk yang lainnya. Dengan daya pikir, seorang penulis dapat
mengkomunikasikan segala yang ada dalam pikirannya dengan cara menuangkan dalam
bentuk tulisan.
2.
Hambatan teknis
Berkembangnya mitos bahwa menulis memerlukan bakat bawaan
dari sananya. Sehingga penulis itu sebuah takdir yang harus dijalani. Tidak semua
orang bertakdir sebagai penulis sehigga pasrah. Padahal menuils adalah sebuah
keterampilan, itu artinya memerlukan pengasahaan dan pembiasaan.
Banyak orang beralasan tidak cukup
memiliki waktu untuk menulis buku. Dalam sehari setiap individu adalah sama
yaitu 24 jam. Namun dalam waktu yang sama tersebut ternyata berbeda dalam
mengorganisasikannya. Ada orang yang selalu sibuk, ada yang selalu santai, ada
yang kadang sibuk kadang santai. Oleh karena itu, kegiatan menulis harus diberi
waktu khusus atau memiliki jadwal seperti kegiatan yang lain yang terjadwal
secara rutin.
Sebagian orang-orang yang terampil menulis tetapi tak menjadi
penulis karena profesi penulis buku kurang menguntungkan disbanding dengan
proyek lain.
3.
Hambatan tujuan
Menulis tidak hanya sekadar merangkai kata-kata. Penulis
perlu paham tentang tujuan menulis sebelum akhirnya tercipta sebuah karya
sastra yang indah. Selain itu, tulisan juga merupakan media komunikasi antara
penulis dan pembacanya. Tentukan tujuan menulis misalnya untuk memberikan informasi, membujuk, mendidik, atau menghibur.
4.
Hambatan psikologis
Terlalu
banyak pikiran akan menghambat dalam menulis. Misalnya terlalu banyak yang ada
dalam pikiran sehingga prioritas yang yang haus ditulis tak terpecahkan sehingga
tak jadi menulis. Cara paling gampang ialah dengan meneruskan konsep awal
tulisan dengan mencatat ide baru pada kertas kerja baru.
Yang harus
dilakukan agar semua hambatan dapat diatasi oleh calon penulis adalah:
1.
Banyak membaca;
2.
Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang
sekitar atau terkait dengan nara sumber;
3.
Disiplin menulis setiap hari;
4.
Menyalurkan hobi lain untuk refresh.
Sumber:
https://campus.quipper.com/careers/penulis
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g030/
https://www.kompasiana.com/adiansaputra/55176f128133119e689de1ff/membongkar-10-hambatan-menulis
https://penerbitdeepublish.com/menulis/
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH