Header Ads

Saturday, November 6, 2021

4 UNSUR MENULIS

 

Pernahkan ke perpustakaan? Untuk apa pergi ke perpustakaan? Kebanyakan murid pergi ke perpustakaan untuk mencari buku yag ditugaskan oleh gurunua. Mencari buku cerita. Mungkin juga mlihat karya-karya yang bagus. Atau mungkin juga hanya ingin wifi gratis.

Perpustakaan identik dengan buku. Kalau mendengar kata perpustakaan pasti terbayang buku-buku di rak, ruang baca, atau lobi yang ada gantungan surat kabar. Tetapi itu perpustakaan di zaman dulu. Perpustakaan di zaman sekarang terdapat juga layar-layar monitor komputer di beberapa tempat. Dulu ad rak katalog buku, sekarang tinggal klik, buku yang dicari didapat dan ketahuan jumlah serta sisa buku yang belum dipinjam.

Biasanya perpustakaan dimiliki oleh sekolah-sekolah atau perguruan tinggi. Ada juga lembaga non kependidikan yang memiliki perpustakaan. Koleksi buku yag dimiliki perpustakaan tergantung dari lembaga yang memilikinya. Pemerintah juga memiliki perpustakaan mulai dari perpustakaan daerah sampai dengan perpustakaan nasional. Perpustakaan daerah dimiliki oleh pemerintah daerah sedangkan perpustakaan nasioal dimiliki oleh pemeritah pusat. Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang secara khusus didirikan oleh Pemerintah Negara demi menyimpan informasi negara tersebut. Berbeda dengan perpustakaan umum, sangatlah jarang khalayak ramai diperbolehkan meminjam buku. Seringkali sebuah perpustakaan nasional menyimpan koleksi langka dan bersejarah (Wikipedia).

Perpustakaan nasional Indonesia di kenal dengan perpusnas. Perpusnas memiliki visi "Terwujudnya Indonesia Cerdas Melalui Gemar Membaca Dengan Memberdayakan Perpustakaan". Berikut paparan Mudafiatun Isriyah penulis peraih Buku Terbaik versi Perpusnas 2020.

Apa menulis itu?

Menulis merupakan keterampilan untuk menuangkan ide dan gagasan secara tertulis. Menulis kreatif dapat didefinisikan sebagai proses menulis yang bertumpu pada pengembagan daya cipta dan ekspresi pribadi dalam bentuk tulisan yang baik dan menarik. Apa yang harus ditulis? Tergantung apa kemauan penulis.

Menulis biasa dilakukan pada media berbentuk kertas dengan menggunakan alat-alat seperti pena atau pensil. Pada awal sejarahnya, menulis dilakukan dengan menggunakan gambar, contohnya tulisan hieroglif pada zaman Mesir Kuno.

Tulisan dengan aksara muncul sekitar 5.000 tahun lalu. Banyak orang dari Sumeria (Irak) menciptakan tanda-tanda pada tanah liat. Tanda-tanda tersebut mewakili bunyi, berbeda dengan huruf-huruf hieroglif yang mewakili kata-kata atau benda.

Kegiatan menulis berkembang pesat sejak diciptakannya teknik percetakan, yang menyebabkan orang makin giat menulis karena karya tulis mereka mudah diterbitkan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan media, kegiatan menulis juga ikut berkembang pesat di dunia. Melalui media elektronik, setiap orang dapat memperoleh bahan penulisan dari internet. Hal ini membuat penulis menjadi lebih efisien dalam memanfaatkan waktu, biaya, dan tenaga untuk menulis. Saat ini penulis juga bisa berbagi semua tulisannya di manapun ia berada dengan menggunakan teknologi berbasis internet. Begitu juga dengan para pembaca, akan lebih mudah untuk melihat tulisan-tulisan penulis yang digemarinya.

Berikut pemaparan tentang menulis deskripsi.

Bagaimana cara membuat Teks deskripsi dari awal?

Teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan tentang objek, tempat, atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, atau dirasakan oleh pembaca. Secara umum, struktur teks deskripsi terdiri dari dua bagian. Cara Membuat Teks Deskripsi dari Awal:

1.       Memilih dan menentukan objek yang akan dibahas.

2.       Menentukan maksud dan tujuan dalam penulisan teks deskripsi.

3.       Mengumpulkan sumber data dan informasi yang dapat membantu menggambarkan objek secara terperinci.

4.       Menyusun kerangka karangan dari data dan informasi yang sudah diperoleh.

Kegiatan menulis menghasilkan tulisan yang mempunyai empat unsur yaitu gagasan, tuturan, tatanan, dan wahana.

1.       Gagasan

Setiap orang tentu memiliki serangkaian gagasan atau ide yang tersimpan dalam pikiran. Gagasan akan menjadi berarti dan dapat dinikmati oleh orang lain di sekitar pemilik gagasan jika sudah ditransformasikan melalui bentuk karya tulis misalnya buku, makalah, jurnal, prosiding, majalah, atau surat kabar.

Gagasan bisa diperoleh melalui informasi yang dibaca, didengar, dilihat, atau pengalaman yang dialami. Semakin banyak gagasan yang diperoleh semakin banyak peluang dalam menciptakan berbagai karya. Tulisan merupakan pengikat gagasan yang tertanam dalam pikiran setiap orang. Pada umumnya gagasan diartikan sebagai pikiran atau ide tentang suatu hal (orang atau peristiwa). Gagasan sama halnya dengan suatu pendapat

2.       Tuturan

Tuturan merupakan gagasan yang dapat dimengerti oleh pembaca tulisan. Jenis tuturan umumnya terbagi menjadi deskripsi, persuasi, narasi, argumentasi, dan eksposisi.

Deskripsi : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata tentang suatu benda, tempat, suasana atau keadaan.

Narasi: cerita yang didasarkan pada uruturutan suatu (atau serangkaian) kejadian atau peristiwa.

Argumentasi:   turunan dari verba to argue (Bahasa Inggris) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan dan meyakinkan pembaca.

Eksposisi: menyingkapkan ide, pemikiran, perasaan atau pendapat penulisnya.

3.       Tatanan

Tatanan merupakan kaidah yang harus dipenuhi ketika gagasan diungkapkan selama kegiatan menulis. Penulis harus menulis sesuai dengan tatanan yang berlaku dalam suatu tulisan. Tatanan yang harus dipenuhi adalah tatanan gramatika, tataan bulat dan utuh, dan tatanan makna yang jelas.

4.       Wahana

Wahana dapat berbentuk gramatika, kosakata, dan retorika. Banyaknya wahana yang digunakan selama kegiatan menulis bergantung kepada tingkat penguasaan makna dan jumlah kata yang diketahui oleh penulis

Sumber:

http://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=pengertian,%20tujuan

https://www.perpusnas.go.id/visi_misi.php?lang=id

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5739601/struktur-teks-deskripsi-lengkap-dengan-contoh-contohnya

https://www.kompasiana.com/ajiseptiaji/58eb62c22c7a616007a98f32/gagasan-dalam-sebuah-tulisan

https://www.kompasiana.com/khairulazan130320/59e06a4b07b94b2bde264412/kaidah-menulis-menulis-tentang-menulis?page=all

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH