Nah, memanfaatkan kecepatan jempol dan teman-temannya, orang yang satu
ini memanfaatkan untuk meracik untaian kata menjadi sebuah karya yang bermanfaat
bagi diri dan orang lain. Master resume BM, Maesaroh,M.Pd. dapat membuktikan
bahwa kecepatan jempol dapat bermanfaat bagi diri dan orang lain.
Sesuatu dapat dengan mudah dilakukan apabila dilakukan sering dan
sepenuh hati. Seperti halnya seorang bayi lahir normal. Tidakkah bayi langsung
bisa lari kencang? Tentu dari merangkak, berdiri, berjalan, dan baru bisa
berlari. Namun larinya tak sekencang atlet pelari cepat. Untuk menjadi cepat
harus berlatih lebih dari sekedar bisa.
Demikian juga dengan aktifitas menulis. Menulis memerlukan keahlian
yang lebih dari keahlian berbahasa yang lain. Apalagi menulis bukan sekedar
merangkai kata yang bermakna. Menulis dengan kriteria, tema, tujuan tertentu, membutuhkan
kemahiran yang tinggi.
Konsistensi menulis dan kecepatannya menjadikan berkah bagi seorang Maesaroh
yang membawanya ke belakang kemudi kelas BM angkatan ke-18. Baginya menulis
merupakan suatu kebutuhan bahkan lebih tepat candu yang harus dipenuhi dalam
keseharian agar bisa beristirahat dengan tenang.
Dengan ketekunan, kesenangan, konsistensi membuat keberkahan datang
tak diundang silih berganti mengantri tiada henti. Jadilah kesibukan
menghampiri kian membanjiri hari-hari. Sesuatu yang digunakan akan semakin
terasah dan pada akhirnya semakin tajam. Demikian dengan keterampilan menulis,
semakin ditekuni setiap hari niscaya tulisan yang dihasilkan akan semakin
menunjukkan kualitas yang tinggi. Tulisan yang berkualitas akan semakin dicari
bahkan oleh pembaca yang tidak aktif. Semakin betambah waktu juga akan menambah
kuantitas tulisan dan bergrafik signfikan dengan kualitas isinya.
Dengan konsisten dan kecanduan seorang penulis akan mempuyai penggemar
tersendiri. Karya yang dihasilkan oleh maestro pasti memiliki kualitas yang di
atas rata-rata. Karyanya pun dinantikan oleh penggemarnya.
Media menulis sangat banyak baik cetak maupun elektronik. Di zaman
sekarang orang lebih banyak mencurahkan isi hati, pemikiran, pandangan,
perdebatan, lewat dunia maya. Jadi sebenarnya saat ini banyak sekali orang yang
menulis secara aktif tetapi dengan tulisan yang tidak mengarah pada profesi
penulis. Betapa sulit sekali bagi sebagian orang apabila diminta menuliskan
suatu hal, baik dalam situasi apapun mengenai tanggapan tentang peristiwa atau
yang lainnya dengan cepat. Padahal setiap hari menulis di media sosial. Alangkah
bijaksana apabila kegemaran menulis di media sosial yang begitu cepat merespon
kejadian, dituangkan dalam bentuk tulisan yang bisa dibaca oleh semua orang dengan
kemasan yang lebih familier. Respon yang cepat terhadap peristiwa yang
dihadapi, dialami, atau yang dilihat dan cepat dimediakan akan memiliki respon
cepat pula. Itu berarti kemungkinan akan memiliki penglihat, pembaca, dan pengunjung
paling banyak. Pengalaman demikian telah dibuktikan oleh Master resume BM,
Maesaroh,M.Pd.
Untuk menjadi penulis memang tidak mudah. Harus memiliki mental yang
kuat karena:
1. Harus
percaya diri, tidak malu karena mungkin tulisan yang dihasilkan jelek, tak
bermutu, namun percalayalah bahwa tulisan itu akan dianggap luar biasa bagi
yang tidak bisa menulis.
2. Harus
menerima segala kritikan yang datang dari setiap pembaca karena sejatinya
kritikan merupakan cambuk bagi penulis agar tulisan akan menjadi lebih baik.
3. Mempublikasikan
tulisan di media pribadi seperti blog, yag diharapkan dapat dibaca oleh orang
yang memerlkan tulisan yang setema dengan tulisan disajikan.
Tidak mudah untuk membuat orang tertarik dengan tulisan yang telah
dibuat, padahal isi tulisan yang disajikan sangat update, menarik perhatian
banyak orang. Ada tulisan yang bertema sama tetapi banyak yang membaca dan
menanggapi tentang hal yang ada pada tulisan tersebut hanya karena penulisnya
yang menyampaikan dengan bahasa yang apik dan menarik.
Bahwa setiap orang memiliki karakteristik yang mungkin tak dimiliki
oleh orang lain. Karakteristik inilah yang harus dibangun ketika seseorang menyampaikan
sesuatu kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Karakteristik yang akan menjadikan
seorang penulis akan mudah dikenal dan dikenang pembacanya. Sudah seyogyanya
dalam menulis harus membangun karakter tulisan agar mudah terkesan dan pada
akhirnya akan menjadi ikon penulisan.
Membangun karakter memang tidak mudah. Namun ini harus tetap dilakukan
dengan cara terus menulis dengan sepenuh hati. Temukan cara agar menulis itu
seperti alir mengalir yang berarti tidak lagi memerlukan tenaga yang berlebih.
Sebenarnya ada satu kunci dalam belajar menulis yaitu konsistensi. Dengan
menulis secara konsisten akan menjadikan tulisan akan semakin bermutu dan
kecepatan menulis terasah sehingga menkadi lebi cepat dalam menuangkan dan
merangkat kata dalam tulisan.
"Jadilah manusia cerdas yang siap menerima perubahan".
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH