Header Ads

Friday, October 22, 2021

DALANG TAK KURANG LAKON

 


Ide adalah padanan kata gagasan. Dalam sebuah kebuntuan orang sering menginginkan ide agar keluar dari permasalahan yang dihadapi. Ide biasanya didapat karena ada perasalahan yang muncul. Dengan tekanan pemikiran biasanya akan muncul ide-ide yang kira-kira dapat menyelesaikan masalah. Dngan permasalahan yang dihadapi akan cepat menemukan ide walauaun ide yang didapat terkadang tak masuk di akal.

Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang memerlukan ide-ide agar menjadi tulisan yang terfokus pada suatu permasalahan. Ide yang tertangkap akan diaktualisasikan ke dalam rangkaian kata-kata yang bertautan menjadi kalimat dan paragraf. Tanpa adanya satu ide yang menaungi sebuah paragraf, maka paragraf yang muncul akan menjadi paragraf yang tak padu. Ide akan mengikat tulisan agar naskah yang tercipta menadi kabur.

Menurut Budiman Hakim atau sering disebut Om Bud, menulis itu bisa tanpa ide. Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah emosi pembacanya. Ketika seorang pembaca sedang membaca novel kemudian menangis tersedu-sedu karena isinya menguras air mata, maka novel tersebut dapat dibilang sukses. Begitu juga kalo menulis buku humor, maka buku itu harus mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak. Artinya ketika orang menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan itu mampu menggugah emosi pembacanya.

Ketika ingin menulis, seringkali gak punya ide, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa dilakukan.

1.        Melibatkan Emosi.

Tuliskan semua perubahan emosi dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini biasa disebut dengan cerpenting. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa kecil yang terjadi di sekeliling kita.

2.       Mengundang Emosi

Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang didapat bisa dikonversikan menjadi ide. Kalimat motivasi, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka insyaa Allah kita akan menjadi kaya." Atau "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu."

Sebuah karya tulisan harus didasari dengan ide yang akan dikembangkan menjadi sebuah tulisan yang bisa mengkomunikasika antara penulis dan pembaca. Dalam pegembagannya tulisan tersebut pada kesimpulannya akan terdapat kesamaan persepsi antara penulis dan pembaca sesuai dengan ide yang dikemukakan oleh penulis.

Setiap manusia itu dibekali dengan kecerdasan dan kreativitas yang berbeda-beda. Apabila mendengar "orang itu cerdas", biasanya berpikir bahwa  orang tersebut pandai dan mempunyai prestasi yang baik dalam belajar terutama yang menyangkut kognitif. Sebenarnya secara umum kecerdasan atau intelegensi yaitu kesanggupan mental untuk memahami, menganalisis secara kritis, cermat, dan teliti, serta menghasilkan ide baru secara efektif dan efisien.

Selain cerdas ada lagi istilah kreatif. Kreativitas dapat diartikan merupakan kemampuan untuk berpikir tentang sesuatu yang baru dan tidak biasa dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan. Yang mencerminkan kepribadian kreatif, diantaranya, mempunyai daya imajinasi yang kuat, mempunyai inisiatif dan minat yang luas, bebas dalam berpikir, bersifat ingin tahu, selalu ingin mendapat pengalaman baru, percaya diri, penuh semangat dan berani mengambil resiko.  Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide dan konsep-konsep baru dan juga untuk membuat atau memproduksinya.

Karena kreativitas adalah bagian dari menjadi kecerdasan, maka harus dipancing untuk menumbuhkan kreativitas seseorang. Yaitu dengan memancing kasus atau memunculkan masalah sehigga akan muncul pula ide.

Bagaimana mencari ide dalam menulis?

Bagi penulis pemula berbagai kendala yang ada selama menulis memang harus menjadi perhatian. Jangankan menemukan ide, untuk memulai menulis pun tak tahu harus dari mana. Kata pertama yang harus ditulis kata apa. Padahal suda berada didepan laptop sekian lama, namun belum ada sepatah kata pun yang diketikkan. Hal yang harus dilakukan tentu saja adalah belajar.

Menulis adalah sebuah bentuk komunikasi antara penulis dan pembacanya. Menulis juga merupakan sebuah keterampilan. Dengan demikian menulis tidak begitu saja mengalir deras tanpa ada daya penekan. Keterampilan itu harus diasah. Komunikasi yang baik itu harus dua arah. Karena menulis merupakan keterampilan yang berbentuk kumunikasi, maka harus pula sering berkomunikasi yaitu lewat membaca.  Kuncinya adalah terus belajar, rajin menambah referensi, kreatif, jangan takut salah, tuliskan langsung ide yang muncul.

1.       Memanfaatkan Tulisan Yang Sudah Ada

Penulis adalah pembaca yang baik. Seorang penulis harus banyak membaca untuk memperkaya pengetahuan, wawasan, dan tentu untuk memudahkan menemukan ide. Ketika membaca tulisan atau menyaksikan suatu siaran tentang satu peristiwa yang sedang hangat akan terangsang untuk mengemukakan pandangannya terhadap peristiwa tersebut. Pandangan terhadap peristiwa tersebut bisa sama tetapi dengan kemasan dan gaya yang berbeda.

2.       Memanfaatkan Pengalaman

Ada pepatah bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik. Dengan memanfaatkan pengalaman ide akan muncul dan mengalir sendiri. Pengalaman yang paling mudah dapat digali dari pekerjaan atau profesi. Ide yang ditulis adalah berdasarkan pengalamannya dalam menjalankan profesi atau pekerjaannya. Setiap pekerjaan atau profesi pasti memiliki keunikan, tantangan, resiko, kemudahan, masalah sendiri-sendiri. Profesi yang satu akan memiliki  keunikan, tantangan, resiko, kemudahan, masalah yag berbeda dengan profesi yang lainnya. Demikian juga pekerjaan yang satu akan keunikan, tantangan, resiko, kemudahan, masalah yang berbeda dengan yang lainnya.

3.       Mencari Inspirasi

Cara mendapatkan inspirasi yang paling gampang yaitu dengan melihat benda di sekitar, baca-baca, menonton sesuatu yang positif, menuliskan masalah yang dihadapi, dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan.

Setelahnya gunakan dengan asosiasi kata pada benda yang terlihat disekitar. Tantang diri untuk menuliskan ide sebanyak-banyaknya, misalnya 50 sampai 100. Teruslah menulis ide cerita hingga mencapai target. Bisa juga menantang diri untuk menuliskan ide-ide tersebut selama jangka waktu tertentu. Tentukan waktu yang masuk akal untuk melakukannya. Pastikan waktunya memadai dan berusahalah sebaik mungkin untuk mencetuskan ide dengan jumlah yang cukup. Pada mayoritas sesi curah pendapat, sebagian besar ide biasanya tidak akan layak untuk direalisasikan.

4.       Memanfaatkan Waktu

Setiap orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Namun tidak semua orang dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan bermanfaat. Untuk mendapatkan sebuah ide untuk menulis dapat dilakukan dengan bersantai, berolah raga, atau bahkan tidur siang.

Dalam keadaan santai barangkali ada ide yang muncul seketika. Ketika melakukan olahraga pun terkadang terlintas sebuah ide. Bahkan ketika sedang tidur akan menghasilkan sebuah ide, misalnya bermimpi.

Di depan ada pepatah “Pengalaman adalah Guru yang terbaik”, karena penulisnya berprofesi guru maka pepatahnya menjadi, “Guru harus menjadi pengalaman yang terbaik”. Jangan kalah dengan profesi dalang yang memiliki jargon “Dalang tak kurang lakon”.



No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH