Header Ads

Tuesday, October 19, 2021

TERDAMPAR

Setelah semalaman tidur terlelap dalam buaian selimut dan bantal Rosalia. Rasanya belum puas bercengkerama dengan Rosalia, nyatanya harus berpisah untuk entah sampai kapan. Namun itulah kenyataan yang harus kualami. Sungguh perpisahan yang memang sudah direncanakan. Aku hanya bisa memandang dengan tatapan hampa tiada kata. Apalah daya aku hanya berharap bisa bersua dengannya entah harus berapa lama.
Kini aku sendiri. Waktu masih terlalu pagi untuk berkeliaran di negeri orang.  Masih dalam kendali PPKM tapi suasana normal, pemburu receh menawarkan jasa antar, ojek pangkalan. Menanyakan setiap orang yang baru menapakkan kaki, "Mau kemana?" Banyak jawaban terucap dari setiap orang. "Dijemput". Jawabnya. "Nggak", yang lain menjawab. "Mau ngopi", laki-laki setengah baya menjawab agak kesal.
Aku hanya berkata, "Tidak" pada setiap orang yang bertanya. Aku tak mempedulikan apapun pertanyaannya. Kumandang puji-pujian menjelang adzan subuh bersahut-sahutan terdengar dari masjid dan mushala di sekitar. Tapi banyak orang yang tak peduli dengan suara yang menggema. Aku juga. Kulangkahkan kaki menuju warung kopi.
Waktu masih terlalu pagi untuk berkeliaran di negeri orang. Aku tak sendiri di warung kopi. Anak muda menikmati secangkir kopi ditemani kepulan asap terasa nikmat. Tak lama ada pelanggan datang dengan bawaan yang agak lumayan banyak. Kemudian memesan makanan hangat. Sambil menunggu makanan mengeluarkan sesuatu dari dalam tas kecilnya. Tak lama sudah menelpon kerabatnya. Dari kejauhan terdengar suara renyah riang gembira. Ketawa-ketiwi bersenda gurau memecah hening suasana warung.
Tak lama berselang kumandang adzan subuh menggema dari masjid dekat terminal. Tak ada perubahan suasana antara gema pupujian dan adzan yang membahana walau jelas terdengar. Kopi tetap ditunggui pemesan, asap rokok tetap mengepul beriringan. Tak ada yang beranjak dari tempat duduk. Mungkin tanggung, kopi kurang dari setengah gelas, rokok tinggal beberapa hisap. Tapi yang sudah habis kopi dan rokok juga diam saja.
Tak terasa fajar tlah berganti mentari, tanda pagi berseri-seri. Aku tetap sendiri disini.

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH