Header Ads

Friday, December 10, 2021

MENGELOLA TAMAN BACAAN

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) adalah lembaga pembudayaan kegemaran membaca masyarakat yang menyediakan dan memberikan layanan di bidang bahan bacaan, berupa: buku, majalah, tabloid, koran, komik, dan bahan multi media lain, yang dilengkapi dengan ruangan untuk membaca, diskusi, bedah buku, menulis, dan kegiatan literasi lainnya, dan didukung oleh pengelola yang berperan sebagai motivator.

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sebagai sumber informasi sangat berperan penting dalam menciptakan masyarakat yang literasi karena berfungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dan dimanfaatkan oleh masyarakat.

Kehadiran Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dapat diarahkan kepada banyak tujuan, pertama; memasyarakatkan atau membudayakan minat baca masyarakat, yang sejauh ini dinilai masih sangat rendah. Kedua; mendorong dan mendidik segenap lapisan masyarakat dalam rangka pendidikan sepanjang hayat, atau menyadarkan seluruh individu bahwa belajar merupakan kegiatan mendasar yang secara kontinu mesti dilakukan sepanjang hidup. Ketiga; dengan adanya Taman Bacaan Masyarakat (TBM), akan terbuka lebar-lebar peluang bagi seluruh anggota masyarakat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan setinggi-tinggi dan sedalam-dalamnya. Keempat; Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dapat menunjang terciptanya situasi dan kondisi sosial yang sehat, sehingga secara umum akan mendukung pengembangan modal dasar bagi proses pembangunan.

Membangkitkan membaca memang tidak mudah, harus ada teladan baik di sekolah maupun di rumah. Memaksa sepertinya menjadi senjata utama bagi guru, tapi sebaiknya ada cara yang lebih manusia. Selama kita lakukan dengan penuh kasih saya insyaa Allah pasti ada hasilnya. Berikan buku yang mereka sukai. Misalnya mereka senangnya bermain bola, berikan buku tentang sepak bola. Mereka bisa mengenal para pemain bola hebat. Dapat membaca teknik-teknik memainkan bola sehingga dapat menngkatkan skill dalam bermain bola. Kalau kita terlalu mudah memberikan vonis, memberi label anak tidak suka membaca. Bisa kejadian tidak suka baca anak tersebut tidak suka.

Untuk mendirikan taman bacaan tidaklah sulit yang dibayangkan, yaitu:

1.       Niat

Kemauan merupakan hal yang pertama ketika akan melakukan suatu pekerjaan. Perkuat niat kita, bahwa mendirikan Taman Bacaan bukan karena ingin mendapat bantuan, bukan karena ingin populer. Tapi jadikan sebuah karya yang bermanfaat, mengajak masyarakat gemar membaca.

2.       Ngobrol bareng Keluarga

Sebelum mendirikan ngobrollah bersama keluarga, jelaskan maksud dan tujuan mendirikan taman baca ini. Selain minta dukungan keluarga, juga memberikan pembelajaran agar mereka mampu memberikan sesuatu kepada masyarakat lingkungan tempat tinggal. Keluarga juga akan menjadi contoh untuk berkunjung dan membaca di TB yang didirikan.

3.       Kumpulkan Buku

Mulailah mengumpulkan buku yang ada di rumah, untuk bahan bacaan awal. Selain dari rumah sendiri juga bisa meminta kepada saudara-saudara yang memiliki buku apapun yang sudah tak akan dibaca lagi. Selai buu bisa berupa bacaan apapun yang penting berupa tulisan cetakan. Jangan dulu nunggu banyak. Buku bisa datang sendiri. Ngak percaya, coba. Ajaib bin ajaib.

4.       Izin tetangga

Ngobrol juga sama tetangga kalau di rumah kita akan ada taman bacaan. Barangkali ada tetangga yang merasa risih dengan banyaknya anak-anak dengan keberadaan TB nantiya. Pula agar tetangga yang akan berpartisipasi dalam pendirian TB bisa membantu.

5.       Undang Anak-anak

Dekati anak-anak di sekitar agar tak mlu dengan kita. Ajak anak-anak ke rumah agar mau datang, misalnya lakukan kegiatan yang anak-anak suka. Misalnya mewarnai, menggambar, atau nonton bareng. Kemudian kenalkan bahwa disini ada taman bacaan.

6.       Gunakan FB, IG, atau Blog

Manfaatkan media sosial untuk untuk meyebarkan aktivitas yang dilakukan. Media sosial akan banyak membantu pengenalan keberadaan TB yang sudah didirikan. Ini juga bai untuk menjaring teman-teman yang akan memberikan buku-bukunya.

Dalam mengelola TB janganlah taku buku hilang. Buku hilang biasa, tapi buku datang tak disangka. Bila niatnya sudah lurus, kita tak akan pernah merasa kecewa karena buku hilang. Semoga bukunya menjadi kebaikan karena dibaca. Yakinlah selalu ada pengganti buku yang robek dan hilang. Penggantinya bisa dalam bentuk apa saja.

Yang menjadi tantangan buat kita semua adalah adanya kecanduan gadget bagi anak-anak usia sekolah. mereka menggunakan HP hanya untuk bermain game dan belanja online. Oleh karena itu, berikan pembinaan secara bijak agar dpat menngunakan HP untuk belajar. Tidak hanya guru dan siswa yang harus terus belajar. Tapi semuanya, orang tua harus bisa semakin paham bagaimana kondisi sekarang. Cakap digital menjadi program yang sekarang sedang digalakkan. Kekuatan pendidik di keluarga, masyarakat, sekolah dan pemerintah menjadi suatu yang tidak dipisahkan.

Sumber:

Donasibuku. Tentang TBM. https://donasibuku.kemdikbud.go.id/tentangtbm

Afri Dewita, S.Pd. 07 Juni 2019. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sebagai Literasi Informasi Bagi Masyarakat. https://pauddikmassumbar.kemdikbud.go.id/artikel/28/taman-bacaan-masyarakat-tbm-sebagai-literasi-informasi-bagi-masyarakat

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH