Calistung. Lomba membaca, menulis, dan menghitung merupakan
salah satu jenis lomba tingkat dasar dengan peserta kelas rendah. Begitulah
pentingnya keterampilan membaca dan menulis sehingga dilombakan sampai dengan
tingkat nasional.
Sesudah kemerdekaan,
pemerintah menginginkan agar penduduk negeri yang makmur ini terbebas dari buta
aksara. Karena hanya dengan melek huruf negara Indonesia akan bisa menyetarakan
diri dengan negara-negara klain yang telah mendahului memerdekakan diri. Akhirnya
tergagas utuk memberanta kebutaan tersebut. Gagasan pemberantasan buta huruf
dilakukan di Indonesia sejak
tahun 1946 dan baru disebarluaskan ke seluruh tanah air pada tahun 1949.
Setelah lebih dari 7 dekade gagasan buta aksara dicanangkan, jumlah penduduk
buta aksara telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Persentase buta
aksara tahun 2011 sebanyak 4,63 persen, dan pada tahun 2019 turun menjadi 1,78
persen. Ini membuktikan bahwa kedua keterampilan tersebut tidaklah sulit alias
mudah.
Keterampilan menulis akan menjadi mudah apabila dilakukan
sesering mungkin. Ingat! Menulis adalah sebuah keterampilan, artinya harus
diasah untuk mempertajam hasil tulisannya. Menulis akan terasa mudah dengan
langkah sebagai berikut:
1.
Mindset Mudah
Mindset merupakan
kepercayaan-kepercayaan yang mempengaruhi sikap seseorang. Ini akan menentukan
perilaku dan pandangan, sikap mental untuk menentukan respon dan pemaknaan
terhadap sesuatu.
Mindset sebenarnya
kepercayaan (belief)
atau sekumpulan kepercayaan (set of beliefs), atau cara berpikir yang memengaruhi
perilaku (behavior)
dan sikap (attitude)
seseorang, yang akhirnya akan menentukan level keberhasilan hidupnya. Maka,
jika ingin mengubah mindset, maka yang harus diubah sebenarnya
adalah belief atau
kumpulan belief.
Demikian dengan keterampilan menulis, yang
harus diubah adalah kepercayaan bahawa menulis itu mudah. Dengan menentukan
mindset bahwa menulis itu mudah, maka mudahlah dalam menulis.
2.
Keterampilan SD
Di atas
disebutkan bahwa calistung adalah salah satu jenis lomba yang pesertanya hanya
kelas rendah, artinya maksimal kelas 3 SD. Menulis adalah kegiatan yang
dipelajari sejak sekolah dasar dan masih di kelas rendah. Anak pada masa ini, terutama umur 6-8
tahun, menghendaki nilai yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang
pantas diberi nilai baik atau tidak.
Karena diilhami karakeristik inilah maka dalam menulis tidak
perlu mempertimbangkan baik buruk dari penilaian orang lain sehingga menulis
jadi tak dan hambatan.
3.
Banyak Membaca
Membaca buku merupakan
guru terbaik bagi seorang penulis. Untuk menambah
wawasan, seseorang harus rajin membaca. Semakin banyak jam terbang bacanya akan
semakin banyak informasi yang diterima dan akhirnya semakin luaslah wawasanya.
Sekarang
ini lagi giat-giatnya dilaksanakan budaya literasi. Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan
memahami informasi ketika dalam proses membaca dan menulis. Pada mulanya definisi literasi
adalah kemampuan dalam membaca dan menulis. Dalam perkembagannya, istilah literasi
mulai digunakan dalam arti yang lebih luas, merambah pada praktik kultural yang
menyangkut mengenai persoalan sosial dan politik.
Manfaat Literasi
Ada berbagai manfaat kegiatan literasi
sebagai berikut:
·
Menambah
perbendaharaan kata “kosa kata” seseorang.
·
Mengoptimalkan
kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis.
·
Mendapat
berbagai wawasan dan informasi baru.
·
Kemampuan
interpersonal seseorang akan semakin baik.
·
Kemampuan
memahami makan suatu informasi akan semakin meningkat.
·
Meningkatkan
kemampuan verbal seseorang.
·
Meningkatkan
kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
·
Membantu
meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
·
Meningkatkan
kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.
Adalah sesuatu
yang mustahil, melakukan proses menulis tanpa membaca. Yakinlah bahwa ketika
seseorang sedang menulis pasti membaca. Penulis tahu kesalahan tulisannya
karena ketika menulis sekaligus membaca apa yang sedang ditulisnya.
4.
Meluangkan Waktu
Waktu bebas atau waktu luang (free time) adalah waktu yang
tak terguna sehingga bisa diisi dengan kegiatan yang disukai, biasanya merujuk
pada kegiatan santai. Contohnya meditasi, kegiatan relaksasi yang menyehatkan
tubuh. Waktu kosong membuat
seseorang menderita karena sedang menghindari tanggung jawab dan tidak hidup
dengan maksimal.
Selain mengisi waktu luang, kegiatan menulis harus
dijadwalkan atau masuk agenda harian. Seperti halnya tidur, makan, atau
kegiatan lainnya. Jadi, menulis harus dijadikan sebuah kebutuhan.
5.
Mempertajam Pendengaran dan Penglihatan
Berjalan-jalanlah
ke hutan, ke pantai, atau ke tempat lainnya, kemudian berfokuslah dengan
lingkungan yang didatangi dan tulis semua yang didengar. Bisa dimulai kicauan
burung, angin yang berhembus, atau apa saja yang terdengar di sekeliling. Dengan
mempertajam pendengaran, maka secara bertahap seorang penulis akan terbiasa
dengan suara-suara yang di dengar tetapi bisa ditulis secara detail. Tulis pula
segala yang dilihat sampai detail. Bedanya penulis dengan bukan penulis
itu pada kemampuan mengangkat hal biasa menjadi berbeda.
6.
Belajar
Menulis kepada Penulis
Membaca buku karya penulis lain adalah pelajaran menulis
paling dasar, paling sederhana, sekaligus paling manjur. Hamsad Rangkuti bilang, membaca karya penulis dunia dapat menyebabkan semacam
gangguan kreatif pada calon penulis. Gangguan kreatif inilah yang mendorong
seorang penulis untuk juga ikutan menulis setelah dia membaca tulisan penulis
lainnya. Seorang penulis tidak punya guru kecuali penulis lainnya.
Setiap penulis yang baik terinspirasi dan menginspirasi penulis lain.
Cara belajar kepada penulis bisa dengan berkomunikasi lewat
media. Cara lain yang lebih elegan untuk ketemu penulis adalah dengan
menghadiri bedah buku atau workshop
menulis.
Sumber:
https://ardanakonsultan.com/artikel/mindset-mind-to-setting-your-mind/
https://gurupengajar.com/karakteristik-siswa-sd.html
https://sevima.com/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/
https://www.pusatalatbantudengar.com/blog/cara-mudah-mempertajam-pendengaran-anda/
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH