Saya Arif guru
biologi aslinya Solo namun mengabdi di Alor NTT. Seperti yang sudah digambarkan
di awal sebelumnya mungkin bisa disimak terlebih dahulu mengenai inovasi yang
pernah saya lakukan dalam video youtube yang sudah di share tadi. Pertama kali mengikuti Inobel tahun 2016 itu dari
sebuah ide atau gagasan sederhana. Pengen membuat kelas menjadi menarik dan
menyenangkan selain itu kualitas pembelajaran juga kurang optimal. Dan yang
utama tiada sarana prasarana yang mencukupi ide inovasi bisa muncul dari sebuah
masalah atau potensi. Kalau saya jelas banyak masalah dari ide kemudian
dipikirkan kira-kira mampu dan bisa tidak diterapkan di sekolah dengan kondisi
sekolah saya yang tidak ada listrik dan sinyal telp apalagi internet. Kemudian
mengembangkan ide tersebut menjadi sebuah produk. Bisa media, bahan ajar, atau
lainnya, menuliskannya menjadi sebuah karya ilmiah dan bersiap untuk mengikuti
kompetisi karya ilmiah dapat berupa penelitian tindakan kelas, eksperimen atau
yang saya buat pengembangan (R&D). Ini untuk jenjang dikmen karena setiap
jenjang berbeda kaidahnya. Untuk dikmen bisa akses di portal https://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id,
dan untuk dikdas https://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id,
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://kesharlindung.pgdikmen.kemdikbud.go.id/&ved=2ahUKEwjnieLbyq3pAhWMf30KHSp1AdgQFjAAegQIBhAD&usg=AOvVaw1mpfWejapwzbEz7nKmAdtc,
mohon maaf itu link kesharlindungnya pendaftaran dan seleksinya melewati portal
itu. Terbuka untuk semuanya. Ada beberapa syarat administrasi yang diminta
misalkan surat peryataan aktif mengajar, surat bukan kepala sekolah, dan
lainnya.
Tahap pertama
seleksi administrasi kemudian dilakukan penilaian proposal penelitian. Apabila
lolos maka akan mendapatkan undangan bimtek dari Kemendikbud. Setelahnya
melakukan penelitian pelaksanaan disekolah dilakukan seleksi dan didapatkan
peserta finalis yang akan kembali di undang untuk mempresentasikan hasil karya
ilmiahnya. Untuk jenjang SMA ada 3 bidang SMA, SMK dan Sekolah Inklusi, untuk jenjang dikdas kalau tidak salah
langsung mengirim laporan hasil penelitiannya. bidangnya ada IPA, Soshum dan
lainnya. Mohon koreksinya bila salah.
Waktu tahun 2016
diambil 100 peserta yang lolos sebagai finalis. SMA 50 dan SMK 50. Waktu itu
belum ada Inklusi. Tahun 2018 format dibedakan kembali. Ada kategori utama bagi
peserta yang pernah juara, madya yang pernah masuk finalis, namun belum juara
dan pemula bagi yang pertama kali mengikuti. Tes yang dilakukan saat babak
final meliputi tes tertulis, tes presentasi dan laporan hasil penelitian. Tes
tertulis berisi soal peadagogik pilihan ganda 100 soal. Tahapan lomba inovasi
paling tidak seperti itu.
Sekarang mengenai
inovasi yang saya lakukan di sekolah, sekolah saya di ujung Alor. Daerah 3T
kalau orang bilang. Terpencil, terluar, terdalam dan ter- ter- lainnya. Berada
di puncak perbukitan, berbatasan langsung dengan negara tetangga Timur Leste
yang dipisahkan oleh selat. Kami ke Dili lebih dekat daripada ke Kupang bila
naik kapal atau pesawat, minimnya sarana prasarana membuat kegelisahan dan
tantangan untuk berbuat lebih baik. Tahun 2016 itu terinspirasi dari sebuah
proyektor hologram 3d. Saya ingin menjelaskan invertebrata tapi anak-anak tidak
punya gambaran sama sekali. Biar menarik saya coba membuatnya, pertama terbuat
dari mika tutup CD bekas itu, yang dibentuk seperti prisma sebagai tempat
hologramnya dan hp android sebagai penayang video atau gambarnya mika CD saya
dapet dari temen guru, bekas atau bisa disebut limbah.
Namun setelah
lolos masuk finalis saya ganti menjadi akrilik. Beli di toko harganya 30rbu
seukuran kertas A4 tampilannya lebih jelas, gambarnya juga detail tidak kusam. Saya
menggunakan metode pengembangan atau RnD dalam penelitiannya. Setelah produk
jadi saya nilaikan ke pengawas sekolah hasilnya valid. Atau layak untuk
digunakan dalam pembelajaran. Setelahnya saya ujicobakan ke anak dan
mendiseminasikan ke teman guru lain. Hasil yang didapat minat dan hasil belajar
anak meningkat. Tahun 2018, sudah punya gambaran dan pengalaman sebelumnya.
Jadi lebih siap dengan apa yang harus dilakukan. Media ini saya kasih Millea :
Mikroskop lensa laser tenaga surya. Dapet ide juga saat mau pembelajaran
struktur tumbuhan. Tidak ada mikroskop untuk pengamatan. Padahal biologi 40
persen praktek di laboratorium yang membutuhkan alat salah satunya mikroskop. Media
ini juga sederhana hanya HP yang ditambahi lensa laser bekas mainan anak-anak
yang biasa dipakai untuk sorot-sorot itu sehingga perbesarannya bertambah sudah
cukup untuk dapat melihat struktur anatomi tumbuhan. Walaupun belum maksimal namun ada hal baru
yang anak dapat. Dari 2 ide itu, saya beruntung mendapatkan nomor juara. Mungkin
kasihan melihat saya guru kampung yang jauh-jauh datang ke Ibukota untuk
belajar. Dari awal niatnya hanya buat belajar, bukan ikut berkompetisi. Tahun
2108 yang berencana untuk ikut ambil bagian. Dan sisanya bonus saja. Dapat berkenalan
dengan teman guru se-Indonesia karena tidak menyangka saja, saya yang biasa di
hutan bisa berada di tengah-tengah mereka.
Luar biasa pengalaman yang keren
banget pastinya.
JAWABAN
1. Setau saya sekarang syarat lomba Inobel tidak menggunakan NUPTK, hanya tangkapan layar dapodik yang menandakan bahwa guru tersebut jelas mengajar di sekolah tersebut.
Tahapan inovasi untuk menghasilkan produk baru berbeda-beda tergantung rujukan siapa yang kita pakai. Namun garis besarnya : Ide, pembuatan -validasi ahli- uji coba, dan produk jadi.
Instrumen penilainya banyak, bahan yang dipakai hanya salah satu. Aspek mudah digunakan, mudah didapatkan, mudah ditiru, dan seberapa manfaat produk itu menjadi penilain yang tinggi. Ada instrumen penilaian sesuai standar penyelenggara di Inobel. Sistematika laporan, Penilaian media hingga intrumen penilain presentasinya. Ada panduan dan formatnya.
2. Pembuatan karya inovasi kendala yang biasa muncul ya hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Atau tidak layak ketika kita validasikan ke ahli. Inovasi yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang muncul di latar belakang yang kita tulis. Dalam media yang saya buat tidak bisa menaungi semua kemampuan.
Inovasi dapat ditulis dalam format karya ilmiah apapun. Kalau pengembangan berarti mengikuti penulisan penelitian RnD. Kalau penerapan atau penggunaan maka mengikuti penulisan penelitian PTK atau eksperimen. Bahkan apabila kita mencoba sesuatu yang baru kemudian kita tulis saja secara deskripsi itu termasuk dalam penulisan best practice. Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari sudah dan sering melakukan inovasi namun tidak terdokumentasi atau tertulis dalam karya ilmiah.
Penulisan karya ilmiah seperti kita membuat skripsi saat kuliah. Ada latar belakangnya, tujuan, manfaat, metode, data, hasil serta kesimpulan. Nanti saya coba bagikan file penulisan karya ilmiah yang dipresentasikan dewan juri.
3. Dengan alat karya inovatif hasilnya minat anak naik signifikan. Saya membawa produknya saja mereka sudah tertarik apalagi mencoba untuk menggunakannya. Ada hal baru yang mereka dapatkan. Hasil belajar naik tidak signifikan. Hasil belajar didapat dari nilai tes dan tugas. Nilai tes dari yang dapat 30an meningkat menjadi 50an. Nah nilai tugas yang baik. Sebelumnya untuk mengumpulkan tugas saja selalu terlambat sekarang ada perbaikan. Inovasi ini yang pertama di sekolah. Setelahnya saya ajak teman guru untuk ikut bergabung dan mengembangkan kelasnya.
Biasanya yang paling dominan menggunakan metode diskusi. Metode dalam proses belajar dengan model projek based learning atau problem based learning dapat menggali kemampuan siswa secara sebenarnya. Tak hanya kognitif namun menyeluruh.
4. Kimia masih serumpun dengan Biologi. Kalau ditanya ide, setiap permasalahan di sekolah beda-beda. Media yang saya buat jelas tidak dapat digunakan di Kudus. Namun saya melihat anak-anak saat ini sangat tertarik dengan dunia digital. Siswa saya yang dikampung saja punya android, padahal tidak bisa dipakai. Mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai potensi untuk mengembangkan sebuah media digital bagi mereka.
5. Selama WFH sekolah kami belajar dirumah. Kegiatan belajar kami sampaikan lewat sms HP. Kami bagi perwilayah atau daerah. Setiap jam pelajaran di hari tertentu salah satu siswa yang mempunyai HP mencari tempat sinyal. Kemudian disampaikan. Tugas berbentuk portofolio dan laporan. Ketika nanti sudah aktif KBM siswa siap untuk berbagi hasilnya. Selain itu saya juga membuat media android yang bisa diakses secara offline.
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH