Header Ads

Monday, May 4, 2020

BUKU CETAK VS DIGITAL


Penulis sejatinya adalah pembaca. Seorang penulis akan banyak membaca, minimal membaca hasil tulisannya baik untuk editing maupun untuk revisi tulisannya. Namun untuk membuat tulisannya semakin hari semakin berkualitas maka seorang penulis harus membaca tulisan yang menjadi genre (mengutip Amir Faisal) tulisannya.
Bagi penulis pemula, untuk dapat menulis dengan hasil tulisan yang menarik dan berbobot, ada baiknya memperhatika rumus sederhana yaitu 5W+1H. Mengapa demikian? Dengan menggunakan rumus tersebut penulis pemula dapat memulai menulis yang tertangkap indranya. Yaitu hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada rumus kemudian mengembangkan menjadi paragraf.
Selain menggunakan rumus di atas dapat pula dengan membiasakan membuat catatan atau mencatat setiap apa yang terlintas dalam pikirannya. Kebiasaan mencatat ini juga sangat disarankan untuk memacu rangsangan daya tulis. Catatan harian merupakan salah satu kebiasaan yang ampuh untuk melatih kebiasaan menulis. Kualitas dan
kuantitas catatan harian akan menunjukkan grafik yang signifikan dengan berjalannya lama waktu. Artinya tulisan akan semakin berbobot dan setiap topik akan semakin panjang uraiannya.
Narasumber mengemukakan bahwa mencari topik tulisan itu dengan obrolan. Bagaimana mungkin seseorang mengobrol dengan orang lain tanpa ada topik obrolan. Dengan banyak mengobrol juga akan dapat mengetahui apa sebenarnya yang diminati kebanyakan orang. Dengan demikian tulisan yang dihasilkan akan mejadi sebuah tulisan yang update.
Dalam menulis ilmiah beliau menggunakan referensi yang didapat dari jurnal dengan masuk ke mesin google scholar dengan kata kunci benchmarking moodle klik side (“). Referensi menjadi penting dalam sebuah tulisan ilmiah untuk memperkuat opini yang ditulis. Jadi referensi bukan sekedar sebagai pemanis tulisan atau pelengkap saja melainkan sebagai dasar bahwa pemikiran penulis bukan tanpa dasar.
Buku Cetak
Selajutnya setelah sebuah tulisan bisa dijadikan menjadi sebuah buku yang layak disajikan kepada pembaca untuk diterbitkan. Maka naskah yang perlu dipersiapkan oleh penulis, yaitu :
1.       Halaman Judul
Halaman Judul adalah halaman dibagian awal buku yang berisi tentang judul buku, subdujul, penulis, penerbit, dan edisinya (https://id.wikipedia.org/wiki/Halaman_judul).
2.       Kata Pengantar
Kata pengantar berupa kata-kata dari penulis buku yang berisi proses penulisan dari awal sampai menjadi sebuah buku. Kata pengantar juga bisa ditulis oleh bukan penulis buku tersebut yang biasanya oleh orang yang berpengaruh atau pakar dari topik buku tersebut.
3.       Daftar Isi
Berupa lembar halaman yang berisi daftar tiap-tiap topik dan subtopik dalam buku yang ditunjukkan dengan nomor halaman.
4.       Materi Lengkap
Uraian yang berisi tentang pemikiran-pemikiran penulis yang didukung oleh referensi yang ditunjuk sebagai landasan bahwa buah pemikiran penulis tersebut bukan hanya omong kosong. 
5.       Tentang Penulis
Berisi riwayat penulis mulai dari asal penulis, riwayat pendidikan yang ditempuh, prestasi yang pernah diraih, orgasisasi yag diikuti, jabatan yang pernah diduduki. Intinya adalah promosi diri agar orang percaya bahwa penulis bukan orang sembarangan dan bukunya layak untuk dibaca. Riwayat ini dituangkan dalam sebuah paragraf.
6.       Daftar Pustaka
Tentang buku-buku atau tulisan-tulisan yang pernah dibaca sebagai dasar pemikiran-pemikiran yang dituangka ke dalam buku tersebut.
7.       Sinopsis
Berada di sampul belakang buku yang bertujuan untuk kepentingan dagang, agar yang membaca sinopsis tersebut akhirnya membeli bukunya. Karena buku diterbitkan bukan karena kualitas isi buku tetapi karena laku dijual.
Sebelum naik cetak biasanya diperlukan editing baik strktur maupun bahasnya. Perkara editing ada penerbit yang mau ada yang meyerahkan kepada penulis, penerbit menerima naskah jadi langsung naik cetak. Kalau ada kesalahan di cetakan pertama ada revisi oleh penulis. Sesudah cetakan habis (cetak minimal 3000 eksemplar) di edisi selanjutnya dengan naskah yang sudah direvisi dengan ISBN baru karena ujung ISBN di perpusnas. Penerbit hanya menerima dan mencantumkn di buku tersebut. Edisi selanjutnya yang sudah direvisi boleh di penerbit lain.
Biasanya sebuah karya memerlukan hak cipta. Pun demikian sebuah buku juga ada yang membutuhkan perlindugan ciptaannya. Hak cipta diurusin oleh penerbit, tetapi sebuah buku tidak mutlak harus di-haki-kan.
Penerbit akan memberikan royalti yang besaranya 5% sampai 10% hasil pejualan. Royalty dari penerbit bisa sebagai penghasilan kalau buku SD/SMP, karena jumlah siswa sebagai kosumen sangat banyak. Buku-buku yang dimaksud adalah buku teks pelajaran
Penerbit tidak menentukan jenis huruf dan format hanya menentukan minimal 150 halaman, kalo Elemedia sudah disediakan temlpete. Penerbit juga tak meliht latar belakang penulis, yang penting bukunya laku.
Buku Digital atau E-Book
Berbeda dengan buku cetakan yang harus berhubungan dengan penerbit, buku digital (e-book) lebih simpel dan tidak ribet. Wiki membantu menulis dengan memasukkan tulisan-tulisan lepas menjadi sebuah e-book kemudian dikopi ke word. Pengumpulan bahan untuk menjadi sebuah buku memerlukan waktu yang cukup lama. Kalau mencari sumber dari internet harus dengan kata-kata yang dirubah sama sekali dan. dicantumkan sumbernya. Naskah ditulis dalam bentuk doc/libery office kemudian diekspor as PDF, maka jadilah buku digital.
Buku digital tidak dibatasi oleh jumlah halaman atau jumlah kata, yang terpenting menarik dari ujung ke ujung yang ujung-ujungnya bayak yang baca. Peran cover pada buku digital sangat besar karena akan menarik orang yag sedang  berselancar diinternet sehingga diharapkan mampir untuk mengunjungi dan membaca buku tersebut.
E-book bisa ber-ISBN kalau minta ke https://isbn.perpusnas.go.id, dengan pura-pura sekolah menjadi penerbit. Setiap kali akan menerbitkan sebuah buku, buku tersebut dimintakan atas nama lembaga satuan pendidikannya. ISBN tak mempedulikan sekolah milik siapa/pusdiklat dsb.
Ada beberapa kelebihan e-book bila dibandingkan dengan buku cetak. Paling tidak kelebihan e-book tersebut adalah :
1.       Simpel
E-book dinilai lebih simpel untuk dibawa dan disimpan, daripada buku cetak. Dengan format e-book, tak butuh lagi tas besar untuk membawa beberapa buku kemana-mana. Bagi yang tdak memiliki ruang untuk penyimpanan buku tada masalaha karena tidak membutuhkan rak buku berderet-deret untuk menyimpan koleksi buku. Yang dibutuhkan hanya butuh e-book readers untuk membawa atau menyimpan buku-buku.
2.       Murah
E-book tergolong jauh lebih murah dibanding buku cetak. Bahkan hanya bermodalkan kuota internet yang memadai dapat  begitu banyak koleksi e-book yang bisa unduh dengan gratis.
3.       Tahan Lama
E-book adalah buku yang tahan lama atau bahkan abadi (everlasting) jika disimpan di google drive sebagai perpustakaan pribadi. Tak akan mudah rusak dibuka berulang-ulang, tidak dimakan usia.
4.       Mudah Didapat
E-book lebih mudah untuk dicari dan didapatkan dari manapun tanpa harus memerlukan ongkos perjalanan. Lebih efektif dan efisien pencariannya dengan bantuan mesin google. Buku-buku dari luar negeri sekalipun tak ada masalah
5.       Ada Piliha Bahasa
E-book juga biasanya tersedia dalam beberapa bahasa, jadi akan sangat memudahkan pengguna dari berbagai negara untuk membacanya.

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH