Header Ads

Wednesday, April 15, 2020

MENULIS BUKU DALAM SEMINGGU

MENULIS BUKU DALAM SEMINGGU
Bersama Prof. Eko Indrajit

Narasumber  sudah mengajar semenjak di sekolah dasar, di kota terpencil Dumai di Riau. Mengajar sudah menjadi hobi saya dari kecil sehingga tidak ada hari tanpa mengajar. Beliau mengajar macem-macem dari kecil mengajar sandi-sandi pramuka, cara main sulap kartu, embuat perangkat elektronik, dan lain sebagainya. Akhirnya jadi dosen sekaligus konsultan. Mengajar dan berbagai ilmu serta pengalaman sudah menjadi DNA dalam tubuh beliau.
Pada saat covid, beliau tidak bisa lagi mengajar secara langsung tatap muka. Kalau tidak mengajar, stamina menurun, kalau stamina menurun, bisa tertular virus. Maka pada hari ke 5 lockdown di rumah, beliau putuskan untuk mengajar via streaming YouTube. Tidak perduli ada atau tidak ada yang nonton, yang penting ngajar agar semangat. Maka lahir EKOJI CHANNEL di YouTube. Semuanya dimulai pada tanggal 20 Maret 2020. Mengikuti seminar virtual beliau gratis, nah kalau mau pesan e-sertifikat, dikenakan biaya tambahan 10,000 rupiah - untuk membayar yang membantu administrasi.
Seminar pertama diikuti 600 orang - dan hingga saat ini yang menonton youtube sudah 6,000 orang untuk tema pertama yang namanya DIGITAL MINDSET. Ternyata satu seminar tersebut, yang pesan sertifikat 1,116 orang.... berarti dapat 11 juta dalam sehari.
Akhirnya mulai tanggal 24 Maret 2020 sampai sekarang, setiap hari jam 8 pagi beliau melakukan seminar 1-2 jam di Youtube Streaming untuk siapa saja yang tertarik. Idenya sederhana. Setiap dosen harus membuat laporan kum untuk kenaikan jabatan akademik. Biasanya mereka harus mengikuti seminar dengan bukti sertifikat. Nah dengan adanya pandemi ini, semua seminar khan dibatalkan. Artinya ada dua. Mereka tidak bisa mendapatkan sertifikat (yang artinya akan kesulitan naik jabatan akademik), dan beliau sendiri kehilangan pemasukan. Karena pemasukannya 70 persen dari seminar, workshop, lokakarya, konsultasi dsb.
Semua orang yang ikut itu ternyata 80 persen adalah mereka yang pernah membeli buku-buku yang beliau tulis semenjak tahun 1998. Beliau menulis buku, dulu disuruh mahasiswa, karena ada krisis ekonomi 1998, sehingga mahasiswa S2 ndak sanggup beli buku dalam mata uang dolar. Akhirnya buku pertama terbit adalah RINGKASAN dari 50 buku bahasa Inggris yang dipinjam di perpustakaan. Untuk meringankan beban mahasiswanya. Judulnya adalah Manajemen Sistem dan Teknologi Informasi. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Buku tersebut jadi best seller. Akhirnya yang dulu ketagihan mengajar, menjadi ketagihan menulis. Dulu spesialis menulis bunga rampai. Setiap ada satu diagram yang menarik perhatian saya, saya jelaskan dalam satu halaman secara ringkas. Sebelum tidur menulis satu halaman. Artinya dalam tiga bulan ada sekitar 100 halaman sehingga buku bisa diterbitkan. Sudah lebih dari 75 buku yang diterbitkan, dan ratusan artikel. Di era milenium, kebanyakan buku dan tulisan dibagikan secara gratis
SARI TANYA JAWAB
Caranya menulis buku dalam seminggu mudah harus mendisrupsi diri sendiri. Buka dan subscribe EKOJI CHANNEL kemudian pilih yang menarik perhatian (sesuai yang relatif SUKA dan KUASAI). Dalam waktu satu minggu untuk menjawab 6 pertanyaan sederhana mengenai topik yang dibahas, yaitu: 5W1H. Misalnya judulnya DIGITAL MINDSET. Jawab pertanyaan (dalam bentuk tulisan) sebb. 1) APA yang dimaksud dengan digital mindset. 2) MENGAPA digital mindset dibutuhkan 3) SIAPA yang harus berubah mindsetnya 4) DIMANA digital mindset harus diterapkan 5) KAPAN digital mindset diterapkan. dan 6) BAGAIMANA cara menerapkannya.
Satu hari tulis satu. Berarti hari keenam sudah jadi. Hari ketujuh kasih ke beliau. Tidak perlu banyak berfikir, karena semua sudah terpaparkan dalam presentasi. Tinggal membahasakan saja sesuai dengan yang tertangkap.
Seminggu menjadi satu buku dengan cara mendisrupsi diri sendiri. Anggap saja kalau dalam seminggu buku tidak jadi, akan dipecat oleh organisasi tempat bekerja. Pasti itu buku pasti jadi. Cara lain dibalik kalau dikasih waktu seminggu untuk membuat 25 halaman saja mengenai 5W 1H dan TIDAK BOLEH LEBIH, maka cenderung berfikir fokus dan menulis yang penting-penting saja.
5WH adalah untuk penulis awal yang ingin belajar menulis. Karena sifatnya deskriptif, tapi sangat filosofis. Setiap isu apapun, secara filsafat, harus bisa dijelaskan dalam 5W1H. Kalau sudah biasa menulis deskriptif, barulah mulai menulis yang sifatnya: eksploratif, komparatif, arguentatif, persuasif, dan lain sebagainya. Contohnya: kalau isunya COVID-19, dengan 5W1H, Anda bisa membuat satu buku dalam seminggu. Apalagi ada banyak referensi di internet saat ini. Musuh menulis adalah diri sendiri. Motivasi hanya dapat dibangun dari dalam diri sendiri.
Oleh karena itu, pilihlah sesuatu yang Anda SUKAI dan KUASAI. Kalau sudah terbiasa dengan 5W1H, lainnya menjadi mudah. Supaya benar-benar bisa fokus dalam menulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan dengan cepat pilih satu judul. Kemudian ditulis secara 5W1H di hari Sabtu dan Minggu. Jangan mulai dari hari Senin, pasti ndak jadi-jadi. mulai dari Jumat malam, karena Sabtu dan Minggu ada waktu luang lebih banyak.
Peserta bisa menulis jauh lebih baik dari narasumber karena ada yang mengajari dan ada yang mau mendampingi. Narasumber dulu harus belajar dan jatuh bangun sendiri. Pepatah mengatakan: ala bisa, karena biasa, tak kenal, maka tak sayang. Menulis adalah masalah jam terbang, semakin sering terbang, akan semakin mulus take off terbang, dan landing-nya
Di hari ketujuh, tulisan beliau tambah-tambahkan sana sini. Kemudian akan LANGSUNG diterbitkan dengan e-ISBN resmi dari perusahaan publikasi yang di Yogyakarta, yaitu CV PREINEXUS yang bermitra dengan penerbit lama Graha Ilmu. Anda adalah penulis pertamanya, beliau penulis keduanya. Kalau ternyata e-bukunya laku (jual di situs EKOJI CHANNEL dengan harga murah meriah, karena yang penting banyak yang beli).
Agar menarik, semua royalti jadi milik Anda. Kalau ternyata banyak yang laku, diterbitkan versi kedua dalam bentuk fisik sehingga Anda dapat ISBN.
Menerbitkan buku sekarang tidak kayak dulu. Dulu penulis yang butuh penerbit, sekarang penerbit yang butuh penulis, karena saingan mereka adalah internet. Jadi ndak usah takut ntk buat buku, tawarkan ke semua penerbit. Kalau ndak ada yang mau, narasumber bersedia menerbitkan. Syarat sederhana, semua tulisan masukkan ke cek plagiarisme. sejauh 80 persen orisinal, langsung diterbitkan.
Contoh menulis buku dalam seminggu adalah ketiga buku pertama, yang dicetak ulang kembali. Kalau diteliti bahwa ketiga buku ini isinya adalah menjelaskan satu buah gambar/kerangka.
Supaya fokus, jangan menulis terlampau lama (kecuali membuat penelitian atau tulisan dokumenter). Paling lambat 100 hari sudah harus jadi. Karena kalau lama-lama, kita kehilangan folkus, dan ilmu yang akan disharing sudah berkembang dan berganti lagi isunya.
Dulu jadi penulis karena masih banyak waktu luang. Sekarang karena waktu terbatas, maka lakukan kombinasi, kalau Sabtu Minggu menulis, kalau hari biasa jadi Youtuber. Buku dan youtube adalah MARKETING BROCHURE atau MARKETING TOOLS. Karena orang mengenal kita, baru mereka mengundang kita untuk bicara di acara mereka.
Mengatur waktu  antara menulis dengan pekerjaan sehari-hari, paling tidak alokasikan hari Sabtu dan Minggu seharian.  Jangan diatur waktu, waktu yang harus diatur. Buat menulis sebagai sesuati yang PENTING dan GENTING, sehingga harus segera dikerjakan... itu namanya prioritas.
Supaya benar-benar bisa fokus dalam menulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan dengan cepat pilih satu judul. Kemudian ditulis secara 5W1H di hari Sabtu dan Minggu. Jangan mulai dari hari Senin, pasti ndak jadi-jadi. mulai dari Jumat malam, karena Sabtu dan Minggu ada waktu luang lebih banyak.
Jika Anda menyenangi yang Anda lakukan, pasti waktu dapat Anda alokasikan. Sebelum tidur beliau terbiasa membuat 3-5 halaman tulisan. Beliau ingin meninggalkan legacy untuk anak cucu saya. Sehingga kalau nanti mereka ngecek siapa kakek atau kakek buyutnya, bisa tercatat di internet. Itulah cara hidup 1000 tahun lagi. Membangkitkan semangat menulis harus bersama orang yang berani menulis.
Waktu kecil, cita-cita beliau sederhana, ingin keliling Indonesia tapi dibayarin orang lain. Setelah jadi penulis, tiba-tiba undangan seminar ke sana sini, akhirnya dari tahun 1998 sampai 2003, sudah berkunjung ke 27 provinsi. Kemudian cita-cita berubah ingin bisa keliling dunia, dibayarin orang lain. Mulailah mengunggah tulisan serta powerpoint (biasanya powerpoint dalam bahasa Inggris) ke internet. Jadi motivasinya adalah ingin keliling dunia gratis dibayarin orang lain. Sampai saat ini sudah hitung, telah mengunjungi 73 negara.
Menulis adalah cara seseorang menyampaikan buah pikiran lewat tulisan. Jadi bagi beliau semua tulisan adalah baik, karena dilakukan dari hati. Kualitas menulis itu ditentukan oleh pembacanya. Kalau saya menulis untuk kakek, akan beda bahasanya dengan kalau menulis untuk generasi anak-anak. Kualitas menulis adalah masalah jam terbang. Zaman sekarang, tulisan tidak perlu terkoordinir. Masukin aja ke internet, maka nanti akan terkoordinir sendiri. karena dalam dunia maya, berlaku data yang unstructured dibandingkan dengan structured. Buatlah tulisan yang tidak membuat orang lain sedih karena kita menyampaikan hal-hal yang buruk atau jelek.... menulis hal-hal yang buruk kalau bagi bisa mendatangkan energi negatif.... akan mengganggu kehidupan masa kini dan mendatang....
Supaya fokus, jangan menulis terlampau lama (kecuali membuat penelitian atau tulisan dokumenter). Paling lambat 100 hari sudah harus jadi. Karena kalau lama-lama, kita kehilangan folkus, dan ilmu yang akan disharing sudah berkembang dan berganti lagi isunya.
Trik khusus agar tidak buntu cari sambungan ide, ketika ide muncul, dan sedang menggebu-gebu, tulislah sampai tuntas.
Mencari inspirasi yang orisinal tapi menarik dengan cara memilih satu judul yang lagi trend, bahas dari sisi yang tidak pernah terlihat orang lain. Misalnya masalah COVID-19, belum pernah melihat orang yang melihat COVID-19 dari sisi peluang.... semua bicara masalah ancaman, kesedihan, ketakutan, dan lainnya. Anak-anak zaman sekarang bilang: ANTI MAINSTREAM.
Dunia pendidikan akan ada perubahan besar-besaran dalam sistem pendidikan kita setelah pandemi ini. Teknologi akan banyak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Beliau sudah prediksi ini 15 tahun yang lalu. Tapi tidak menyangka kita belajar e-learning bukan karena memanfaatkan peluang, tapi karena masalah pandemi.
Prediksi narasumber arah pembelajaran masa depan yang sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia semua akan lari ke blended learning, antara model pembelajaran formal, nonformal, dan informal akan menjadi satu, yang difasilitas dengan teknologi informasi.
Menurut beliau editor lebih sulit pekerjaannya dibandingkan dengan penulis. Karena yang diedit tidak sekedar bahasanya, tapi yang penting adalah pesan yang ingin disampaikan ke target audiens tertentu benar-benar tersampaikan secara efektif dan efisien. Jadi selain ilmu bahasa, seorang editor ulung harus memiliki kompetensi psikologis, linguistik, marketing, pedagogik (untuk buku pendidikan), dan komunikasi (pendekatan interdisipliner).
Menilai baik tidaknya sebuah buku sederhana, kepuasan pembaca. Karena pembaca yang puas, akan merefer ke orang lain. Akibatnya buku habis dibeli dan dicetak lagi... Intinya setiap buku punya target audience yang ingin diraih, berarti buku tersebut baik adanya.... (secara etika manfaat yang dirasa adalah yang baik-baik, bukan dalam hal buruk).
Kalau ingin mengumpulkan bunga rampai karya-karya orang lain, harus minta persetujuan masing-masing penulis, kecuali dibahasakan ulang dan menyitir bahwa itu diambil dari karya mereka.
Menulis di blog berbahan dari Ekoji Channel atau sumber lain biasakan pakailah istilah attribution - artinya secara langsung atau tidak langsung Anda mention dari mana ide tulisan diambil. Etikanya begitu... agar nanti jika Anda sudah punya ide orisinil, orang juga akan melakukan hal yang sama terhadap tulisan sumbernya. Dulu sering dinasehati ayah ibu: "Kata nenek.... atau kata kakek" ... itu adalah contoh atribusi yang sederhana.

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH