MENULIS
BUKU DALAM SEMINGGU
Bersama
Prof. Eko Indrajit
Narasumber sudah
mengajar semenjak di sekolah dasar, di kota terpencil Dumai di Riau. Mengajar
sudah menjadi hobi saya dari kecil sehingga tidak ada hari tanpa mengajar. Beliau
mengajar macem-macem dari kecil mengajar sandi-sandi pramuka, cara main sulap
kartu, embuat perangkat elektronik, dan lain sebagainya. Akhirnya jadi dosen
sekaligus konsultan. Mengajar dan berbagai ilmu serta pengalaman sudah menjadi
DNA dalam tubuh beliau.
Pada saat covid, beliau
tidak bisa lagi mengajar secara langsung tatap muka. Kalau tidak mengajar,
stamina menurun, kalau stamina menurun, bisa tertular virus. Maka pada hari ke
5 lockdown di rumah, beliau putuskan
untuk mengajar via streaming YouTube.
Tidak perduli ada atau tidak ada yang nonton, yang penting ngajar agar
semangat. Maka lahir EKOJI CHANNEL di YouTube.
Semuanya dimulai pada tanggal 20 Maret 2020. Mengikuti seminar virtual beliau
gratis, nah kalau mau pesan e-sertifikat, dikenakan biaya tambahan 10,000
rupiah - untuk membayar yang membantu administrasi.
Seminar pertama diikuti 600 orang - dan hingga saat ini
yang menonton youtube sudah 6,000
orang untuk tema pertama yang namanya DIGITAL MINDSET. Ternyata satu seminar
tersebut, yang pesan sertifikat 1,116 orang.... berarti dapat 11 juta dalam
sehari.
Akhirnya mulai tanggal 24 Maret 2020 sampai sekarang,
setiap hari jam 8 pagi beliau melakukan seminar 1-2 jam di Youtube Streaming untuk siapa saja yang tertarik. Idenya sederhana.
Setiap dosen harus membuat laporan kum untuk kenaikan jabatan akademik. Biasanya
mereka harus mengikuti seminar dengan bukti sertifikat. Nah dengan adanya
pandemi ini, semua seminar khan dibatalkan. Artinya ada dua. Mereka tidak bisa
mendapatkan sertifikat (yang artinya akan kesulitan naik jabatan akademik), dan
beliau sendiri kehilangan pemasukan. Karena pemasukannya 70 persen dari
seminar, workshop, lokakarya, konsultasi dsb.
Semua orang yang ikut itu ternyata 80 persen adalah mereka
yang pernah membeli buku-buku yang beliau tulis semenjak tahun 1998. Beliau
menulis buku, dulu disuruh mahasiswa, karena ada krisis ekonomi 1998, sehingga
mahasiswa S2 ndak sanggup beli buku dalam mata uang dolar. Akhirnya buku
pertama terbit adalah RINGKASAN dari 50 buku bahasa Inggris yang dipinjam di
perpustakaan. Untuk meringankan beban mahasiswanya. Judulnya adalah Manajemen
Sistem dan Teknologi Informasi. Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo.
Buku tersebut jadi best seller. Akhirnya yang dulu
ketagihan mengajar, menjadi ketagihan menulis. Dulu spesialis menulis bunga
rampai. Setiap ada satu diagram yang menarik perhatian saya, saya jelaskan
dalam satu halaman secara ringkas. Sebelum tidur menulis satu halaman. Artinya
dalam tiga bulan ada sekitar 100 halaman sehingga buku bisa diterbitkan. Sudah
lebih dari 75 buku yang diterbitkan, dan ratusan artikel. Di era milenium,
kebanyakan buku dan tulisan dibagikan secara gratis
Caranya
menulis buku dalam seminggu mudah harus mendisrupsi diri sendiri. Buka dan subscribe EKOJI CHANNEL kemudian pilih
yang menarik perhatian (sesuai yang relatif SUKA dan KUASAI). Dalam waktu satu
minggu untuk menjawab 6 pertanyaan sederhana mengenai topik yang dibahas,
yaitu: 5W1H. Misalnya judulnya DIGITAL MINDSET. Jawab pertanyaan (dalam bentuk
tulisan) sebb. 1) APA yang dimaksud dengan digital mindset. 2) MENGAPA digital mindset dibutuhkan 3) SIAPA yang
harus berubah mindsetnya 4) DIMANA digital mindset harus diterapkan 5)
KAPAN digital mindset diterapkan. dan
6) BAGAIMANA cara menerapkannya.
Satu hari tulis satu.
Berarti hari keenam sudah jadi. Hari ketujuh kasih ke beliau. Tidak perlu
banyak berfikir, karena semua sudah terpaparkan dalam presentasi. Tinggal membahasakan
saja sesuai dengan yang tertangkap.
Seminggu menjadi
satu buku dengan cara mendisrupsi diri sendiri. Anggap saja kalau dalam
seminggu buku tidak jadi, akan dipecat oleh organisasi tempat bekerja. Pasti
itu buku pasti jadi. Cara lain dibalik kalau dikasih waktu seminggu untuk
membuat 25 halaman saja mengenai 5W 1H dan TIDAK BOLEH LEBIH, maka cenderung
berfikir fokus dan menulis yang penting-penting saja.
5WH adalah
untuk penulis awal yang ingin belajar menulis. Karena sifatnya deskriptif, tapi
sangat filosofis. Setiap isu apapun, secara filsafat, harus bisa dijelaskan
dalam 5W1H. Kalau sudah biasa menulis deskriptif, barulah mulai menulis yang
sifatnya: eksploratif, komparatif, arguentatif, persuasif, dan lain sebagainya.
Contohnya: kalau isunya COVID-19, dengan 5W1H, Anda bisa membuat satu buku
dalam seminggu. Apalagi ada banyak referensi di internet saat ini. Musuh
menulis adalah diri sendiri. Motivasi hanya dapat dibangun dari dalam diri
sendiri.
Oleh karena
itu, pilihlah sesuatu yang Anda SUKAI dan KUASAI. Kalau sudah terbiasa dengan
5W1H, lainnya menjadi mudah. Supaya benar-benar bisa fokus dalam menulis
sehingga dapat menyelesaikan tulisan dengan cepat pilih satu judul. Kemudian ditulis
secara 5W1H di hari Sabtu dan Minggu. Jangan mulai dari hari Senin, pasti ndak
jadi-jadi. mulai dari Jumat malam, karena Sabtu dan Minggu ada waktu luang
lebih banyak.
Peserta bisa
menulis jauh lebih baik dari narasumber karena ada yang mengajari dan ada yang
mau mendampingi. Narasumber dulu harus belajar dan jatuh bangun sendiri. Pepatah
mengatakan: ala bisa, karena biasa, tak kenal, maka tak sayang. Menulis adalah
masalah jam terbang, semakin sering terbang, akan semakin mulus take off terbang, dan landing-nya
Di hari
ketujuh, tulisan beliau tambah-tambahkan sana sini. Kemudian akan LANGSUNG diterbitkan
dengan e-ISBN resmi dari perusahaan publikasi yang di Yogyakarta, yaitu CV
PREINEXUS yang bermitra dengan penerbit lama Graha Ilmu. Anda adalah penulis
pertamanya, beliau penulis keduanya. Kalau ternyata e-bukunya laku (jual di
situs EKOJI CHANNEL dengan harga murah meriah, karena yang penting banyak yang
beli).
Agar menarik,
semua royalti jadi milik Anda. Kalau ternyata banyak yang laku, diterbitkan
versi kedua dalam bentuk fisik sehingga Anda dapat ISBN.
Menerbitkan
buku sekarang tidak kayak dulu. Dulu penulis yang butuh penerbit, sekarang
penerbit yang butuh penulis, karena saingan mereka adalah internet. Jadi ndak
usah takut ntk buat buku, tawarkan ke semua penerbit. Kalau ndak ada yang mau, narasumber
bersedia menerbitkan. Syarat sederhana, semua tulisan masukkan ke cek
plagiarisme. sejauh 80 persen orisinal, langsung diterbitkan.
Contoh menulis buku
dalam seminggu adalah ketiga buku pertama, yang dicetak ulang kembali. Kalau
diteliti bahwa ketiga buku ini isinya adalah menjelaskan satu buah
gambar/kerangka.
Supaya fokus, jangan menulis terlampau lama
(kecuali membuat penelitian atau tulisan dokumenter). Paling lambat 100 hari
sudah harus jadi. Karena kalau lama-lama, kita kehilangan folkus, dan ilmu yang
akan disharing sudah berkembang dan berganti lagi isunya.
Dulu
jadi penulis karena masih banyak waktu luang. Sekarang karena waktu terbatas,
maka lakukan kombinasi, kalau Sabtu Minggu menulis, kalau hari biasa jadi Youtuber. Buku dan youtube adalah MARKETING
BROCHURE atau MARKETING TOOLS. Karena
orang mengenal kita, baru mereka mengundang kita untuk bicara di acara mereka.
Mengatur waktu antara menulis dengan pekerjaan sehari-hari, paling
tidak alokasikan hari Sabtu dan Minggu seharian. Jangan diatur waktu, waktu
yang harus diatur. Buat menulis sebagai sesuati yang PENTING dan GENTING,
sehingga harus segera dikerjakan... itu namanya prioritas.
Supaya benar-benar
bisa fokus dalam menulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan dengan cepat pilih
satu judul. Kemudian ditulis secara 5W1H di hari Sabtu dan Minggu. Jangan mulai
dari hari Senin, pasti ndak jadi-jadi. mulai dari Jumat malam, karena Sabtu dan
Minggu ada waktu luang lebih banyak.
Jika Anda menyenangi yang Anda lakukan, pasti
waktu dapat Anda alokasikan. Sebelum tidur beliau terbiasa membuat 3-5 halaman
tulisan. Beliau ingin meninggalkan legacy
untuk anak cucu saya. Sehingga kalau nanti mereka ngecek siapa kakek atau kakek
buyutnya, bisa tercatat di internet. Itulah cara hidup 1000 tahun lagi. Membangkitkan
semangat menulis harus bersama orang yang berani menulis.
Waktu
kecil, cita-cita beliau sederhana, ingin keliling Indonesia tapi dibayarin
orang lain. Setelah jadi penulis, tiba-tiba undangan seminar ke sana sini,
akhirnya dari tahun 1998 sampai 2003, sudah berkunjung ke 27 provinsi. Kemudian
cita-cita berubah ingin bisa keliling dunia, dibayarin orang lain. Mulailah
mengunggah tulisan serta powerpoint
(biasanya powerpoint dalam bahasa
Inggris) ke internet. Jadi motivasinya adalah ingin keliling dunia gratis
dibayarin orang lain. Sampai saat ini sudah hitung, telah mengunjungi 73
negara.
Menulis adalah cara seseorang
menyampaikan buah pikiran lewat tulisan. Jadi bagi beliau semua tulisan adalah
baik, karena dilakukan dari hati. Kualitas menulis itu ditentukan oleh
pembacanya. Kalau saya menulis untuk kakek, akan beda bahasanya dengan kalau
menulis untuk generasi anak-anak. Kualitas menulis adalah masalah jam terbang. Zaman
sekarang, tulisan tidak perlu terkoordinir. Masukin aja ke internet, maka nanti
akan terkoordinir sendiri. karena dalam dunia maya, berlaku data yang unstructured dibandingkan dengan structured. Buatlah tulisan yang tidak
membuat orang lain sedih karena kita menyampaikan hal-hal yang buruk atau
jelek.... menulis hal-hal yang buruk kalau bagi bisa mendatangkan energi
negatif.... akan mengganggu kehidupan masa kini dan mendatang....
Supaya fokus,
jangan menulis terlampau lama (kecuali membuat penelitian atau tulisan
dokumenter). Paling lambat 100 hari sudah harus jadi. Karena kalau lama-lama,
kita kehilangan folkus, dan ilmu yang akan disharing sudah berkembang dan
berganti lagi isunya.
Trik khusus agar
tidak buntu cari sambungan ide, ketika ide muncul, dan sedang menggebu-gebu,
tulislah sampai tuntas.
Mencari inspirasi yang orisinal tapi menarik
dengan cara memilih satu judul yang lagi trend, bahas dari sisi yang tidak
pernah terlihat orang lain. Misalnya masalah COVID-19, belum pernah melihat
orang yang melihat COVID-19 dari sisi peluang.... semua bicara masalah ancaman,
kesedihan, ketakutan, dan lainnya. Anak-anak zaman sekarang bilang: ANTI
MAINSTREAM.
Dunia
pendidikan akan ada perubahan besar-besaran dalam sistem pendidikan kita
setelah pandemi ini. Teknologi akan banyak digunakan untuk kegiatan belajar
mengajar. Beliau sudah prediksi ini 15 tahun yang lalu. Tapi tidak menyangka
kita belajar e-learning bukan karena
memanfaatkan peluang, tapi karena masalah pandemi.
Prediksi
narasumber arah pembelajaran masa depan yang sesuai dengan kultur masyarakat
Indonesia semua akan lari ke blended
learning, antara model pembelajaran formal, nonformal, dan informal akan
menjadi satu, yang difasilitas dengan teknologi informasi.
Menurut
beliau editor lebih sulit pekerjaannya dibandingkan dengan penulis. Karena yang
diedit tidak sekedar bahasanya, tapi yang penting adalah pesan yang ingin
disampaikan ke target audiens tertentu benar-benar tersampaikan secara efektif
dan efisien. Jadi selain ilmu bahasa, seorang editor ulung harus memiliki
kompetensi psikologis, linguistik, marketing, pedagogik (untuk buku
pendidikan), dan komunikasi (pendekatan interdisipliner).
Menilai
baik tidaknya sebuah buku sederhana, kepuasan pembaca. Karena pembaca yang
puas, akan merefer ke orang lain. Akibatnya buku habis dibeli dan dicetak
lagi... Intinya setiap buku punya target audience
yang ingin diraih, berarti buku tersebut baik adanya.... (secara etika manfaat
yang dirasa adalah yang baik-baik, bukan dalam hal buruk).
Kalau
ingin mengumpulkan bunga rampai karya-karya orang lain, harus minta persetujuan
masing-masing penulis, kecuali dibahasakan ulang dan menyitir bahwa itu diambil
dari karya mereka.
Menulis
di blog berbahan dari Ekoji Channel
atau sumber lain biasakan pakailah istilah attribution
- artinya secara langsung atau tidak langsung Anda mention dari mana ide tulisan diambil. Etikanya begitu... agar
nanti jika Anda sudah punya ide orisinil, orang juga akan melakukan hal yang
sama terhadap tulisan sumbernya. Dulu sering dinasehati ayah ibu: "Kata
nenek.... atau kata kakek" ... itu adalah contoh atribusi yang sederhana.
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH