Header Ads

Saturday, April 18, 2020

MANGAJAR GAYA MOTIVATOR

Narasumber adalah seorang motivator character building, trainer dan coach sekolah-sekolah unggul. Beliau mengharapkan guru-guru belajar kembali seni-seni menyampaikan agar dicintai, dirindukan peserta didiknya. Guru diharapkan menjadi pribadi yang menarik, dirindukan, menginspirasi, dan mencintai.

Dalam dunia pendidikan, ada dua  jenis guru yaitu guru betulan dan guru kebetulan. Guru betulan memang cita-citanya menjadi guru, ingin mengajar, guru yang diidamkan, punya enegri untuk mengajar bertemu dengan siswa, dan menularkan ilmunya. Sedangkan guru kebetulan adalah ada lowongan , lulus seleksi guru, diterima jadi guru, ada yang butuh guru, ada yang mengajak jadi guru.
Menjadi guru kebetulan akn menjadi sesuatu yang salah kalau kebetulannya terus menerus, jadi tak mau belajar. Dan akan bisa menjadi guru betulan kalau mau belajar, mau mengerti  ini sebuah proses yang harus dijalanakan.
Guru betulan atau kebetulan masalahnya mau menerima sebagai pilihan mulia mau memberi mau mencintai profesi. Karena guru adalah kurikulum yang sesungguhnya.
Apabila dibedakan berdasarkan kinerjanya, ada 3 tipe guru yaitu guru nyasar, guru bayar, dan guru sadar.
1.       Guru Nyasar
Adalah guru yang tidak punya tujuan dalam profesinya sebagai guru. Guru tipe ini ujung-ujungnya akan menyesatkan. Siswa bisa membenci pembelajaran karena guru ini tidak berenergi, tidak punya target.
2.       Guru Bayar
Tipe guru ini, bekerja dberdasarkan seleri yang didapatkan. Semangat mengajarnya biasanya ketika mendapatkan uang. Guru tidak semangat karena profesi guru kurang menjanjikan di bidang finansial.
3.       Guru Sadar
Berbeda dengan tipe guru yang ketiga yaitu guru sadar, guru yang mampu menyadarkan, dicintai siswanya, menjadi pelayannya. Guru yang dirindukan dengan gaya motivator. Guru yang menjadi konektor kebaikan, menjadi konektor keilmuan yang layak untuk dicintai.
Peran guru  sesungghnya adalah mengajar, mendidik, menginspirasi, menggerakkan. mengajar hanya memindahkan keilmua. Akan kalah dengan metode online misalnya. Menddk harus menjadi idola, mejadi contoh, teladan. Biss memasukkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, menolong, membantu, yang mampu menginspirasi. Guru mampu menggerakkan, mengerjakn apa yang disarankan , apa yang diperintahkan.
Ada lima langkah mengajar dengan gaya motivator :
1.       Menarik & menyenangkan;
Guru  harus memiliki daya tarik; meranik apa yg terlihat. Guru harus dirindukan karena menyenangkan dari apa yang dirasakan. Menarik penampilan dengan terbaik, perilaku yang baik, layak dizinkan memperhatikan bukan sekedar melihat, mendengarkan bukan sekedar mendengar. Karena pada siswa ada pintu untuk diizinkan dan tidak diizinkan.
Pintu terbuka apabila suka belajar dengan guru tersebut, nyaman belajar. Sedangkan pintu tertutup berarti tidak diizinkan, menolak tak suka belajar dengan guru yang bersangkutan.
Sebelum mengajar siswa harus menerima guru terlebih dahulu, mengizinkan dahulu. Untuk diizinkan harus menyenangkan, untuk menyenangkan harus mampu memahami bahwa siswa berbeda dengan guru. Guru harus memahami siswa, dari DI- menjadi ME-. Sesuatu yang menarik lebih penting daripada penting tetapi tak menarik.
·         Membuka pintu mengizinkan dengan cara pertama yang menyenangkan, masuk kelas dengan tersenyum karena masalah guru bukan masalah siswa. Kedua masuk dengan salam yang berbeda, misalnya siapa yang menjawab salam akan menjadi orang hebat, dan seterusnya; baru mengucapkan salam. Ketiga berikan apresiasi, misalnya saya suka dengan kelas ini, saya suka dengan kalian, danseterusnya.
·         Membuka pintu mengizinkan dengan cara memberikan simulasi atau game. Game tepuk tangan, tebak-tebakan, game gerak. Setelah nyaman baru memulai dengan pembelajaran.
·         Membuka pintu mengizinkan dengan cara memberikan apresiasi. Hargai proses, menangkap basah kebaikan tempa besi selagi panas. Apresiasi bisa pada personal ataupunklasikal. Guru harus menjadi konektor kebaikan jangan menjadi konektor kejelekan.
2.       Menemukan titik lebih dan motivasi
Kalau guru mengingin katak bisa terbang, burung bisa berenag maka akan tampak kebodohnnya. Siswa minder, rendah diri karena diberi momentum kekurangnnya. Guru yang mengetahui kemampan matematika siswanya bagus akan diterima oleh siswa tersebut kalau masuk lewaat matematika. Berikan motivasi, “Kamu akan jadi hebat melalui matematika, tapi juga kamu akan menemukan kehebatanmu pada pelajaran lain”. Yang piter nyanyi beri dia panggung sebelum pelajaran. “Suaramu bagus, kamun hrs rajin belajar, karena ketika kamu tampil dan pelajaranmu bagus akan menghantarknmu menjadi orang sukses. Jadi intinya temukan nilai tambah setiap siswa. Berikan momentum berdasar nilai lebih.
3.       Memberikn momentum
Setiap siswa harus diberikan momentum (kesempatan) sehingga mereka merasa bermakna. Ilamu tidaklah mahal tetapi momentumlah yang mahal. Setiap siswa diberikan kesempatan menjadi duta sekolahnya. Siswa yang senang Pramuka, berikan ksesempatan mengikuti ajang ketangkasan kepramukaan. Demikian juga siswa yang lain yang menyukai bidang-bidang yang lain diberikan kesempatan yang sama. Bukan memberikan kepada siswa yang itu-itu saja karena siswa tersebut memiliki multi talenta. Momentum diberikan bukan untuk menjadi juara tetapi agar merasa dipercaya. Guru yang hebat adalah guru yang mampu menjadikan kerang mutiara bagi siswanya.
4.       Menjadikan  pemain bukan penonton
Jadikan siswa menjadi bagian dari sejarah kehidupannya bukan sekedar bisa bercerita. Misalnya, “Seandainya kamu jadi Walu Kelas atau Kepala Sekolah, apa ide kamu?” Kalau ide yang dikemukakan siswa tersebut dijalankan, maka siswa tersebut akan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan. Gru yang hebat adalah guru yang mampu  mewujudkan kehebatan siswanya. Orang yang hebat itu bukan orang yang memiliki kelebihan tetapi orang yang mampu menghebatkan orang disekitarnya.
5.       Memberikan label positif
Label itu membangun persepsi, membangun rasa. Label positif akan berpengaruh positif. Kata-kata adalah proposal hidup, dan akan terwujud seperti yang diproposalkan. Label yang disepakati akan membangun persepsi. Kata-kata itu mempengaruhi pola kehidupan. Misal, “Saya suka mengajar kalian.” Akan berbeda persepsi jika, “Kalian ini susah diatur”.
BERTANYA BERJAWAB
Guru BAYAR dan guru NYASAR berpotensi menjadi guru sadar. Hal ini terkait dengan meluruskan niat keinginan yang kuat karena terkait latar depan. Latar belakang ilmu tidak linier dengan pelajaran yang diampu, bukan dari keguruan tetapi karena belajar dengan metode-metode yang tepat maka akan menjadi guru. Namun tidak akan bisa menjadi guru sadar apabila tidak mau keluar dari zona kenyamanannya.
Guru harus bisa membangun persepsi, karena persepsi itu tanggapan umum. Apabila persepsinya jelek dan terbukti maka akan menguatkan bahwa informasi itu benar.Banyak guru yang mengajar dengan pembelajaran yang menjenuhkan. Guru belum mampu menginspirasi. Suasana kelas yang hanya menyelesaikan kurikulum namun tidak ada suasana bahagia. Hal ini menyebabkan siswa susah menuruti kemauan guru. Padahal siswa bisa menerima hal-hal baik asal penyampainnya menarik dan menyenangkan. Misalnya membuat game harus sesuai dengan usia siswa. Semua ilmu akan menjadi nyata apabila diamalkan, aksi yang akan bermanfaat. Guru yang hebat adalah yang mampu mengaplikasikan, mempraktekkan, yang memperbaiki, dan mengevaluasi diri.
Gol yang diciptakan tidak bisa membuat semua penonton bahagia. Apa yang kita yakini itu yang tervisualisasikan, kita adalah apa yang ada dipikiran kita. Sifat dasar siswa adalah menghargai guru yang menghargai mereka, menyenangi guru yang mengajar dengan menyenangkan. Tak ada siswa nakal atau bandel, yang ada adalah anak yang kurang mampu mendapatkan tali cinta sehingga mencari perhatian dengan caranya.
Siswa yang malas mungkin karena tidak tertarik dengan pelajarnnya atau belum menemukan cara belajar yang tepat. Mungkin  juga menyamaratakan dengan siswa yang sudah menemukan cara belajarnya. Dekati siswa tersebut dengan bakat yang dimiliki, mencari tahu penyebabnya bisa seperti itu. Berikan label positif. Label bagian dari apresiasi, jadi caranya dengan memberikan label positif.

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH