MENULIS
TANPA IDE
Bersama
Om Bud
Moderator
Mr.BamS
Tulisan yang bagus adalah yang mampu
menggugah EMOSI pembacanya. Jadi ketika membaca sebuah novel lalu pembaca
menangis tersedu-sedu karena isinya menguras air mata, maka novel tersebut
dapat dibilang sukses. Begitu juga kalo menulis buku humor, apakah buku kita
mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak? Artinya ketika orang menangis
atau tertawa, maka di situlah saat tulisan itu mampu menggugah EMOSI
pembacanya. Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.
Ketika ingin menulis, seringkali gak
punya ide, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa dilakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya tuliskan semua perubahan EMOSI
dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini biasa disebut dengan CERPENTING.
Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan
peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Ceritanya harus
benar-benar TIDAK PENTING, itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut
cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-macem. Cari
cerita yang paling REMEH tapi bikin ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa
yang menggugah emosi. Ngeselin, kan? TULISKAN! Menulis cerpenting memang
menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? Gak
usah mikirin apa gunanya tulisan itu.
Jadi mulai sekarang, setiap tergugah
emosinya, langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan
beri nama ‘SUMBER IDE’.
2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi.
Dari emosi yang didapet bisa dikonversikan menjadi ide. Kalimat motivasi,
"Jangan tunggu kaya lalu baru
berderma. Berdermalah dulu maka insyaa Allah kita akan menjadi kaya."
Atau "Jangan menunggu bahagia lalu
baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu."
Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat
motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Dan ternyata FORMULASInya
persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini, "JANGAN MENUNGGU
IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG."
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa
menulis kalo belom ada ide? Perlu ditekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU.
IDE ITU HARUS DIPANCING. Tulis benda-benda yang tertangkap melalui pancaindera,
kemudian gabung dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa
kalimat.
Dengan menuliskan apa yang ditemukan melalui
pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Benda-benda tersebut misalnya :
·
PRINTER
·
KERTAS
·
DINDING
·
AC
·
JAM
·
LAPTOP
Hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku
menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong
yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat,
barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM
menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga
detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri." "PRINTER warna
hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat
DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang
begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga
kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Itu baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN.
Padahal masih ada indera penciuman,
pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi.
Misalnya lagi benda-benda yang dipilih
adalah sepatu tua, kasur, kulkas, pintu, handuk, pancuran
Terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan
kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga
langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya
karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba
terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata
datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku
terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau
tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa
dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK
lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa
menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Tanya jawab dalam rangkuman
Dalam penulisan ilmiah memang diperlukan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi bahasa Indonesia sudah banyak
berkembang. Strategi yang disiapkan oleh penulis dengan banyak variasi memakai
kalimat aktif, kalimat pasif bisa memakai simbol atau metafora. Tugas berat
dalam penulisan ilmiah adalah bagaimana pembaca gak bosen. Dan variasi2 tersebut
caranya. Dalam penulisan kita akan memasuki dua ruangan. Yang satu ruang
imajinasi. Yg lain ruang editing. Yg pertama harus kita masuki adalah ruang
imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi sebebas2nya. Lupakan tata bahasa,
lupakan norma dan lupakan nilai2 apapun. Setelah cerita selesai ditulis barulah
kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata bahasa dan nilai-nilai tadi
kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi sensor kita.
Kalo nulis gak usah pedulikan panjangnya
berapa. Tulis dulu aja sampe selesai. Apakah jadinya 1 halaman atau 100
halaman....itu gak masalah. Yang penting apa yang ada di dalam hati kita telah
terekspresikan sepenuhnya. Menulis itu bukan untuk menyenangkan orang lain.
Menulis itu adalah untuk menyenangkan diri sendiri. Kalo orang ternyata suka ya
anggap aja itu bonus.
Bumbu agar tulisan bisa menarik sangat banyak.
Misalnya bisa memakai kutipan orang lain. Memasukkan humor ke salah satu adegan
cerita yang sesuai dengan konteksnya. Dan macam-macam lagi. Cerita lucu yang
kita dapet di internet atau WA berantai, semua bisa kita masukin. Supaya gak
melanggar copyright, sebutkan sumbernya. Kalo gak tau, bilang aja cerita ini
saya peroeh di WAG, FB dll.
Selain itu pemilihan diksi yang cocok.
penggunaan diksi itu masalah jam terbang. Harus latian pelan-pelan. Misalnya
ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan doa." Itu diksi yang keren,
kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan salep. Lalu didoakan supaya sembuh.
Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak biasa dengan menggunaka kata kerja
dari subyek yang berbeda.
Mengubah hal remeh yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari menjadi cerita yang menarik dan bisa bikin kita terharu,
sedih atau ngakak, pasti jadinya menarik. Karena cerita yang bagus adalah yang
menggugah emosi. Jadi emosinya udah ada. Kita tinggal menuliskannya doang.
Dalam penulisan gak usah dipikirin
rumus-rumus. Karena menulis itu masalah imajinasi. Dan imajinasi itu selalu
ngacak tanpa ada rumusnya.
Mancing ide cukup dengan 2 metode di atas
saja. 1. Memanfaatkan emosi. 2, Memancing dengan 6 benda. Buku non fiksi tanpa
ide ..ini bisa juga diterapkan secara maksimal. Karena menulis tanpa ide itu
kan fungsinya untuk memancing ide Dalam menulis sebuah buku ada tema besar
dengan konfliknya. Namun dalam setiap bab harus ada konflik turunan/konflik
yang lebih kecil namun berintegrasi denga topik besarnya. Itu yang membuat buku
kita bagus karena kaya dimensi.
Tulisan harus disesuaikan dengan karakter
kita. Biasanya kita suka tergugah emosinya padah hal seperti apa? Pokoknya kalo
kita tergugah emosinya ya tuliskan! Soal jadinya lucu, sedih, ngeseli,
menghibur, marah...biarkan aja jadinya seperti apa. Pokoknya emosinya terdapat
di dalamnya. Kalo saya, setiap dapet emotional moment selalu saya tulis di HP.
Di aplikasi Notes Samsung. Nanti kalo udah di rumah saya pindahin ke laptop dan
gabungkan dalam folder 'GUDANG IDE'. Semua saya kumpulin di sana.
Membuat CERPENTING, maka tulisan yang
kita buat akan pendek-pendek saja. Bisa kita buat menjadi kumpulan cerita
pendek. Kumpulan cerita pendek banyak disukai belakkangan ini karena anak jaman
now yang sering hang out di social media lebih terbiasa membaca cerita yang
tidak terlalu panjang. Saya bukan penganut rumus-rumus. Karena penulisan itu
masalah iamjinasi. Dan imajinasi itu ngacak tanpa ada rumusnya.
Tulisan kisah nyata bisa disisipkan
cerpenting dan memancing emosi. Salah satu fungsi cerpenting memang untuk
diselipkan di sudut-sudut buku kita. Itu adalah cara memaksa pembaca untuk
membaca sampe habis. Karena cerpenting kan sangat menghibur. Seperti intermezo
lah kira2
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH