Header Ads

Saturday, April 11, 2020

MENULIS TANPA IDE


MENULIS TANPA IDE
Bersama Om Bud
Moderator Mr.BamS
Tulisan yang bagus adalah yang mampu menggugah EMOSI pembacanya. Jadi ketika membaca sebuah novel lalu pembaca menangis tersedu-sedu karena isinya menguras air mata, maka novel tersebut dapat dibilang sukses. Begitu juga kalo menulis buku humor, apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak? Artinya ketika orang menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan itu mampu menggugah EMOSI pembacanya. Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.
Ketika ingin menulis, seringkali gak punya ide, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa dilakukan.
1.       MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan sehari-hari. Metode ini biasa disebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING, itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Ceritanya bisa macem-macem. Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang menggugah emosi. Ngeselin, kan? TULISKAN! Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING. Kenapa? Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu.
Jadi mulai sekarang, setiap tergugah emosinya, langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’.
2.       MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang didapet bisa dikonversikan menjadi ide. Kalimat motivasi, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka insyaa Allah kita akan menjadi kaya." Atau "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu."
Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas. Dan ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini, "JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG."
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide? Perlu ditekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING. Tulis benda-benda yang tertangkap melalui pancaindera, kemudian gabung dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat.
Dengan menuliskan apa yang ditemukan melalui pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Benda-benda tersebut misalnya :
·         PRINTER
·         KERTAS
·         DINDING
·         AC
·         JAM
·         LAPTOP
Hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong  yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri." "PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong  yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Itu baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN.
Padahal masih ada indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi.
Misalnya lagi benda-benda yang dipilih adalah sepatu tua, kasur, kulkas, pintu, handuk, pancuran
Terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Tanya jawab dalam rangkuman
Dalam penulisan ilmiah memang diperlukan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tetapi bahasa Indonesia sudah banyak berkembang. Strategi yang disiapkan oleh penulis dengan banyak variasi memakai kalimat aktif, kalimat pasif bisa memakai simbol atau metafora. Tugas berat dalam penulisan ilmiah adalah bagaimana pembaca gak bosen. Dan variasi2 tersebut caranya. Dalam penulisan kita akan memasuki dua ruangan. Yang satu ruang imajinasi. Yg lain ruang editing. Yg pertama harus kita masuki adalah ruang imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi sebebas2nya. Lupakan tata bahasa, lupakan norma dan lupakan nilai2 apapun. Setelah cerita selesai ditulis barulah kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata bahasa dan nilai-nilai tadi kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi sensor kita.
Kalo nulis gak usah pedulikan panjangnya berapa. Tulis dulu aja sampe selesai. Apakah jadinya 1 halaman atau 100 halaman....itu gak masalah. Yang penting apa yang ada di dalam hati kita telah terekspresikan sepenuhnya. Menulis itu bukan untuk menyenangkan orang lain. Menulis itu adalah untuk menyenangkan diri sendiri. Kalo orang ternyata suka ya anggap aja itu bonus.
Bumbu agar tulisan bisa menarik sangat banyak. Misalnya bisa memakai kutipan orang lain. Memasukkan humor ke salah satu adegan cerita yang sesuai dengan konteksnya. Dan macam-macam lagi. Cerita lucu yang kita dapet di internet atau WA berantai, semua bisa kita masukin. Supaya gak melanggar copyright, sebutkan sumbernya. Kalo gak tau, bilang aja cerita ini saya peroeh di WAG, FB dll.
Selain itu pemilihan diksi yang cocok. penggunaan diksi itu masalah jam terbang. Harus latian pelan-pelan. Misalnya ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan doa." Itu diksi yang keren, kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan salep. Lalu didoakan supaya sembuh. Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak biasa dengan menggunaka kata kerja dari subyek yang berbeda.
Mengubah hal remeh yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari menjadi cerita yang menarik dan bisa bikin kita terharu, sedih atau ngakak, pasti jadinya menarik. Karena cerita yang bagus adalah yang menggugah emosi. Jadi emosinya udah ada. Kita tinggal menuliskannya doang.
Dalam penulisan gak usah dipikirin rumus-rumus. Karena menulis itu masalah imajinasi. Dan imajinasi itu selalu ngacak tanpa ada rumusnya.
Mancing ide cukup dengan 2 metode di atas saja. 1. Memanfaatkan emosi. 2, Memancing dengan 6 benda. Buku non fiksi tanpa ide ..ini bisa juga diterapkan secara maksimal. Karena menulis tanpa ide itu kan fungsinya untuk memancing ide Dalam menulis sebuah buku ada tema besar dengan konfliknya. Namun dalam setiap bab harus ada konflik turunan/konflik yang lebih kecil namun berintegrasi denga topik besarnya. Itu yang membuat buku kita bagus karena kaya dimensi.
Tulisan harus disesuaikan dengan karakter kita. Biasanya kita suka tergugah emosinya padah hal seperti apa? Pokoknya kalo kita tergugah emosinya ya tuliskan! Soal jadinya lucu, sedih, ngeseli, menghibur, marah...biarkan aja jadinya seperti apa. Pokoknya emosinya terdapat di dalamnya. Kalo saya, setiap dapet emotional moment selalu saya tulis di HP. Di aplikasi Notes Samsung. Nanti kalo udah di rumah saya pindahin ke laptop dan gabungkan dalam folder 'GUDANG IDE'. Semua saya kumpulin di sana.
Membuat CERPENTING, maka tulisan yang kita buat akan pendek-pendek saja. Bisa kita buat menjadi kumpulan cerita pendek. Kumpulan cerita pendek banyak disukai belakkangan ini karena anak jaman now yang sering hang out di social media lebih terbiasa membaca cerita yang tidak terlalu panjang. Saya bukan penganut rumus-rumus. Karena penulisan itu masalah iamjinasi. Dan imajinasi itu ngacak tanpa ada rumusnya.
Tulisan kisah nyata bisa disisipkan cerpenting dan memancing emosi. Salah satu fungsi cerpenting memang untuk diselipkan di sudut-sudut buku kita. Itu adalah cara memaksa pembaca untuk membaca sampe habis. Karena cerpenting kan sangat menghibur. Seperti intermezo lah kira2

No comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH