MENULIS MOMEN SPESIAL
Bersama Munif Chatib
Momen
spesial adalah kejadian khusu yang terjadi dalam proses pembelajaran antara
guru dan siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Momen spesial memiliki
potensi untuk masuk ke memori jangka panjang. Momen spesial meliputi: perubahan
motivasi, perubahan kemampuan, dan perubahan sikap.
Guru
tak boleh kering dari bahan baku untuk menulis sebab setiap tahapan
pembelajaran (meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup) mempunyai peluang
terjadinya momen spesial.
Ada tiga alasan
penting mengapa momen penting harus ditulis: (1) Pembaca tak akan lupa seumur
hidup; (2) berpotensi menjadi tulisan yang dibaca, dikenang, dibagi, dicari;
(3) mudah ditulis dalam bentuk artikel bebas.
Lima
momen masuk memori jangka panjang adalah sebagai berikut. (1) Pengalaman
pertama; (2) Relevan: kejadian yang berhubungan (antara topik dengan kondisi
siswa); (3) Rehearsal: yang diulang-ulang; (4) Emotional: perasaan dan (5)
Survival: mengandung unsur bertahan dalam hidup (keselamatan hidup)
Tahapan
menulis momen spesial adalah: (1) Catat/rekam momen spesial (berupa frase) dan
jangan ditunda, (2) Elaborasi (mencari data momen spesial: fakta, bertanya,
imajinasi), (3) tulis dalam bentuk artikel bebas.
Agar
proses menulis pengalaman dapat mengalir dengan lancer, yang paling penting
langkah pertama adalah kita mempunyai
frase momen spesial. Kalimat ini ditulis secara langsung di HP ketika terjadi
momen special kemudian tulisan tersebut dipindahkan di Word.
Kedua dari pokok pikiran atau bahan tulisan
tersebut, tulis secara bebas, kesampingkan aturan-aturan ejaan. Karena itu,
terkadang bentuknya seperti cerita, terkadang seperti informasi saja. Perasaan
bebas menulis inilah yang membantu kita untuk lancar menuangkan pokok pikiran. Ketiga, barulah kita edit pelan-pelan.
Makin banyak kita lakukan ini, nanti editingnya makin sedikit.
Dari
5 momen yang masuk memori jangka panjang, mana yang paling mudah untuk kita
tulis? Sebenarnya bukan mana yang paling mudah untuk ditulis, tapi mana
kejadian yang sedang terjadi pada saat itu, saat terjadinya momen spesial.
Kesimpulannya semua bisa kita tulis, tergantung kejadiannya.
Bagaimana
cara mengajar sederhana tetapi siswa dapat memahami dan dapat memperhatikan
dengan jelas akurat dan cepat? Mengajar itu yang terpenting ada pada
awalnya, pendahuluannya. Harus keren. Biasa disebut apersepsi. Jika apersepsi
berhasil, biasanya siswa tertarik untuk belajar, sehingga kemungkinan besar
paham. Yang kedua adalah bagian penutup. Juga harus keren, berupa kesimpulan
tentang hikmah dari materi ajar. Ingat secara neurosains, awal dan
akhir itu penting dan itu yang 80% tercatat di otak siswa kita. Ketiga baru
memilih metode yang student center
learning. Metode ini tempatnya di tengah. Seperti itu.
Apakah
boleh kalau suka duka dalam mengajar itu ditulis dalam blog dan terkesan
curhat? Boleh-boleh saja, tapi harus ditutup dengan kesimpulan yang jelas
atau semacam pernyataan kepada pembacanya. Hal ini berupa pesan moral atau info
apa yang ingin dibagi oleh penulis.
Bagaimana
mengubahnya label menjadi momen spesial positif? Harus dibedakan antara
guru keras dan guru tegas. Guru killer adalah sebutan untuk guru keras.
Ciri-cirinya, guru keras berdampak akan dijauhi, dihindari oleh siswa. Namun
guru tegas, sebaliknya, akan dirindukan oleh siswanya. Zaman sekarang, siswa
kita butuh guru yang tegas. Kedisiplinan yang diterapkan oleh guru tegas akan
menjadi unsur siswa suka kepada gurunya. Ada 3 cara sederhana menjadi guru
tegas. Pertama kita menjadi
gurunya, orang yang memberikan ilmu. Kedua
kita menjadi orang tuanya, kita memberikan nasihat-nasihat. Ketiga kita menjadi sahabat siswa,
dengan membuka diri untuk menerima curhat dari siswanya. Hanya yang perlu
diperhatikan adalah WAKTU. Kapan kita harus jadi guru, orang tua, dan sahabat
siswa-siswa kita.
Jika
kita peka terhadap momen spesial di kelas, maka hal ini sangat berhubungan
dengan potensi kecerdasan setiap siswa. Terkadang dari momen spesial ini, siswa
yang sebelumnya pasif atau kita anggap tidak cerdas, tiba-tiba karena pantikan
sesuatu hal, dia menjadi berubah cerdas. Akhirnya kita bersyukur bahwa
sebenarnya tidak ada siswa yang bodoh.
Terkadang
kita punya asumsi yang salah, yaitu ketika kita mengajar, kita anggap siswa
kita belajar. Padahal belum tentu. Namun jika siswa kita aktif, ramai, dengan
berbagai metode yang berpusat pada siswa, seperti diskusi, dan lain-lain,
percayalah, siswa kita belajar.
Sikap
kita yang bijak terhadap teman-teman guru yang tidak kreatif, atau tidak
mendukung usaha kita untuk kreatif, seperti kebiasaan menulis dan lain-lain
sebenarnya sederhana. Yaitu selalu share kepada mereka karya kita, meskipun itu
hanya 2 lembar artikel. Lalu sampaikan pertanyaan, kapan ya bisa dibalas juga
dengan menunjukkan karya guru tersebut. Jangan bosan- bosan menunjukkan atau share karya-karya kita.
Percayalah
maind set kita harus kita tata dulu
bahwa TIDAK ADA ANAK YG NAKAL, YANG ADA ADALAH ANAK YANG KEBUTUHANNYA BELUM
TERPENUHI. Jika kita sudah sepakat dengan paradigma ini, maka kita akan fokus
kebutuhan apakah yang belum terpenuhi dari anak tersebut. Ketika kita melakukan
pendekatan untuk cari tahu kebutuhan yang belum terpenuhi, maka si anak bandel
itu akan punya perasaan bahwa dia ternyata diperhatikan. Gurunya berusaha untuk
membantunya. Seperti dalam artikel yang saya share di kuliah grup ini.
Kumpulkan
saja dalam bentuk kalimat pendek tentang banyaknya kejadian. Hanya dikumpulkan
saja. Lalu untuk menulisnya harus satu persatu. Jangan kepikiran semua untuk
ditulis. Mulailah dari yang kita mudah untuk menulisnya. Insyallah nanti
lancar.
Seni mengajar itu
bukan bakat, tapi bisa dipelajari. Seperti yang saya jawab di atas. Seni mengajar
agar siswa tertarik dimulai dari apersepsi yang menarik.
Jenis
tulisannya adalah artikel bebas. Jadi tidak terikat dengan ketentuan artikel
ilmiah. Percayalah karya tulis yang paling banyak dibaca adalah novel, karena
mengandung unsur imajinasi yang memang disukai manusia. Novel adalah tulisan
yang bersifat bebas.
Dari
sebuah kalimat momen spesial, bisa dapat dikembangkan menjadi beberapa
paragraf. Banyak cara. Kalau saya saya mulai denganidentifikasi masalahnya apa.
2. Cari tahu penyebabnya apa. 3. Cari tahu tentang dampak jika masalah tidak
selesai. 4. Hikmah kejadian itu apa.
No comments:
Post a Comment
TERIMA KASIH